Polisi Gandeng Apsifor untuk Ungkap Motif Anak Bunuh Keluarga di Lebak Bulus

30 November 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah TKP dan Bekas Darah Ibu Pelaku. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah TKP dan Bekas Darah Ibu Pelaku. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Motif pembunuhan keluarga di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, masih belum terungkap. Pelaku merupakan anak korban yang masih berusia 14 tahun.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan pihaknya akan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengungkap motif pelaku menghabisi nyawa keluarganya. Termasuk untuk mengetahui kondisi kejiwaannya.
"Ya [tes kejiwaan], saat ini kami sedang menggandeng Apsifor, untuk melakukan pendalaman motif, karena bagaimanapun anak harus didampingi, diambil keterangan seperti itu," kata Gogo usai olah TKP di lokasi kejadian, Sabtu (30/11).
Pelaku sudah diamankan oleh polisi. Namun masih sedikit keterangan yang diberikannya.
Gogo mengatakan pelaku mengaku sebelum membunuh orang tua dan neneknya itu dia merasa mendapatkan bisikan. Namun, tidak dijelaskan bisikan seperti apa yang dimaksud.
Kasat AKBP Gogo Galesung menjawab pertanyaan wartawan usai melaksanakan olah TKP di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (30/11/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” ujar Gogo.
ADVERTISEMENT
Keterangan itu masih akan didalami polisi. Kepolisian juga akan mendalami kemungkinan adanya motif lain seperti dendam atau pelaku sempat bertengkar dengan orang tuanya sebelum tragedi tersebut.
“Enggak, belum ada, ini masih kita dalami, ini kan masih awal sekali, ini keterangan awal dari kami ya,” tutur Gogo.
Pembunuhan terjadi pada Sabtu (30/11) dini hari. Pelaku membunuh nenek dan ayahnya saat merek tertidur. Ibu pelaku juga turut menjadi korban, namun ia mengalami luka berat dan kini dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Polisi telah melakukan tes urine terhadap pelaku. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ada pengaruh zat tertentu yang memengaruhi perilakunya.
"[Hasil] tes urine negatif," ungkap Gogo.