Polisi Gelar Razia 'Operasi Lodaya 2025' di Bandung: Asia Afrika hingga Dago

10 Februari 2025 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berfoto di tengah jalan Jalan Asia Afrika Bandung yang ditutup, Sabtu (12/2/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga berfoto di tengah jalan Jalan Asia Afrika Bandung yang ditutup, Sabtu (12/2/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Operasi Keselamatan Lodaya 2025 di Kota Bandung digelar mulai hari ini Senin (10/2) hingga dua pekan ke depan atau Minggu (23/10). Razia terutama akan dilakukan di sejumlah titik ramai di Bandung, mulai di Jalan Asia Afrika hingga Dago.
ADVERTISEMENT
“Kalau titik fokus kita yang pasti berdasarkan black spot dan trouble spot, seperti di pusat-pusat keramaian kami pasti akan tempatkan (anggota), baik di Pasteur Djunjunan, Alun-alun Asia Afrika, Dago sampai dengan Ledeng,” kata Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Wahyu Pristha Utama, usai apel gelar pasukan Ops Keselamatan Lodaya di Polrestabes Bandung, Senin (10/2).
Cipta kondisi ini digelar sebelum Operasi Ketupat Lodaya, menjelang lebaran 2025 mendatang. Wahyu menjelaskan tujuannya guna mewujudkan keamanan dan keselamatan lalu lintas, dengan mengedepankan pelayanan yang prima, anti-KKN, dan kekerasan.
Kawasan Asia Afrika Bandung, Jumat (3/4/2020). Foto: Antara/Novrian Arbi
Selain itu, wahyu menyebut operasi ini juga bertujuan guna menyasar potensi gangguan lalu lintas. Mulai yang dapat memicu kemacetan, hingga kecelakaan.
"Untuk sasaran operasi ini meliputi segala bentuk potensi gangguan seperti gangguan yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran, kecelakaan lalu lintas," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan CFD di Jalan Dago, Kota Bandung, pada Minggu (4/6). Foto: Dok. Istimewa
Dia melanjutkan, ada sebanyak 178 personel Satlantas Polrestabes Bandung yang dilibatkan. Dalam praktiknya, Wahyu mengungkapkan pihaknya akan mengedepankan upaya preventif kepada masyarakat yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas.
"Untuk penindakannya, kita akan mengedepankan kegiatan preventif, jadi bentuk tindakannya adalah tilang manual tidak akan ada, tetapi kita akan menggunakan tilang elektronik serta teguran kepolisian," katanya.