Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Polisi Gerebek Pabrik Narkoba Happy Water Semarang, Dikendalikan WN Malaysia
4 April 2024 14:43 WIB
·
waktu baca 3 menit![Penampakan dan pabrik narkoba jenis Happy Water dan sabu-sabu di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang digerebek oleh tim gabungan dari Bareskrim Polri, Polda Jateng dan Bea Cukai, Kamis (4/4/2024). Foto: Intan Alliva/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01htkyxkx34tqsn70t87d5z3n0.jpg)
ADVERTISEMENT
Sebuah pabrik rumahan (home industry) happy water dan sabu-sabu di Kota Semarang, Jawa Tengah, digerebek oleh tim gabungan dari Bareskrim Polri, Polda Jateng, dan Bea Cukai. Dari tempat itu ditemukan ribuan saset happy water, yaitu air yang mengandung narkoba.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, pabrik itu merupakan sebuah rumah huni yang terletak di Jalan Ngesrep Barat, Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Rumah dua lantai itu terletak di perumahan yang cukup bagus dan tenang.
Laboratorium pembuatan barang haram itu terletak di lantai dua rumah tersebut. Di dalam kamar itu terlihat sejumlah alat dan bahan pembuatan narkoba.
Direktur IV Tipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa mengatakan, kasus ini terungkap usai pihaknya menerima informasi dari Bea Cukai adanya pengiriman mencurigakan berasal dari Tiongkok, Hong Kong, dan Belanda.
"Ini berkat informasi yang diterimanya dari Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta tentang masuknya sejumlah bahan kimia dasar produksi narkoba (prekusor) dari China dan Hong Kong ke dalam negeri. Selama Januari sampai Maret 2024 sudah ada 7 paket prekusor yang masuk dari China dan Hong Kong," ujar Mukti dalam jumpa pers di Polda Jateng, Semarang, Kamis (4/4).
ADVERTISEMENT
Kemudian dilakukan penyelidikan dan barang-barang tersebut ternyata dibawa ke TKP. Polisi kemudian menggerebek rumah itu pada Rabu (3/4) kemarin dan mengamankan dua pelaku. Mereka merupakan peracik atau pembuat barang haram tersebut.
"Dua orang tersangka atas nama PR dan F ini berperan sebagai pembuat atau peracik. Mereka sudah beroperasi di Semarang selama 2 minggu dan pelaku adalah residivis narkoba," ungkap Mukti.
Ia menjelaskan, happy water yang diproduksi di Semarang memiliki konsep yang sama dengan happy water yang dibongkar di Thailand. Happy water ini dikemas di dalam saset dengan berat 7 gram.
"Happy water yang diungkap ini jenisnya sama dengan penangkapan di Thailand beberapa waktu lalu happy water ini digunakan dengan cara diseduh dengan air putih dan diminum sehingga bisa membuat tripping atau on," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Selama dua minggu beroperasi di Semarang, jaringan ini sudah berhasil membuat ribuan saset happy water dan juga sabu-sabu. Rencananya narkoba ini akan diedarkan di luar kota namun berhasil digagalkan.
"Ada 2 ribu saset happy water dan sabu 3 kilogram. Barang-barang ini akan diedarkan di Jakarta di Bandung, Surabaya, Makassar, Kalimantan dan di kota besar di mana banyak tempat hiburan. Beruntung sebelum sempat beredar bisa kita ungkap," sebut Mukti.
Kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini dan mencari DPO seorang warga negara Malaysia berinisial K yang diduga merupakan bos pabrik ini.
Sementara itu, Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri Kombes Gembong Yudha menyebut, Semarang menjadi kota yang strategis di mata para pelaku narkoba.
ADVERTISEMENT
"Semarang secara geografis berada di tengah jadi mudah ke ke timur dan barat. Kemudian secara transportasinya lancar ada dukungan akses jalan lewat tol," kata Yudha.
Produksi narkoba tersebut diduga dilakukan saat malam hari agar warga tidak curiga. Sebab saat siang hari rumah tersebut tampak sepi.