Polisi: Hoaks Jalur Puncak Macet Imbas Corona

Suasana Simpang Gadong menuju jalur Puncak, Bogor, jelang tahun baru 2020, Selasa (31/12). Foto: Dok. Istimewa

Beredar video yang memperlihatkan arus lalu lintas di jalur menuju Puncak Bogor macet parah. Diduga kemacetan terjadi karena tempat hiburan di Jakarta ditutup sehingga warga berbondong-bondong ke Puncak, Bogor.

Dalam postingan yang beredar di media sosial, kemacetan karena warga khawatir virus corona sehingga memilih berlibur di Puncak.

Kasatlantas Polres Bogor AKP Muh Fadli Amri membantah hal itu. Dia mengatakan video tersebut adalah hoaks. Fadli juga memastikan tak ada kepadatan arus lalu lintas menuju puncak pada Minggu (15/4).

“Hoaks. Info tentang jalur Puncak diserbu karena banyak wisata akibat corona adalah tidak benar,” kata Fadli lewat keterangannya, Minggu (15/3).

Fadli menuturkan, jalur puncak tak terlalu banyak dilalui kendaraan. Bahkan tidak ada antrean panjang seperti pada hari libur pada umumnya.

“Jalur puncak kondusif, tak ada kepadatan, dan antrean,” ujar Fadli.

Rekaman CCTV arus lalu lintas menuju puncak Jawa Barat. Foto: Dok. Lantas Polres Bogor

Dari rekaman CCTV yang diterima kumparan, arus lintas dari Jakarta menuju puncak terpantau lancar pada pukul 07.58 WIB. Begitu juga di ruas jalan Jakarta menuju Taman Safari Bogor. Sekitar pukul 10.07 WIB arus lalu lintas terpantau lancar di kedua arah.

Lalu rekaman CCTV pada pukul 11.57 WIB, arus lalu lintas Jakarta menuju Puncak, maupun sebaliknya terpantau ramai lancar.

Penelurusan kumparan, video Puncak macet yang menjadi pembicaraan di media sosial merupakan kondisi lalu lintas pada Sabtu (14/3). Di hari yang sama memang ada kebakaran mobil yang terjadi di tanjakan Grand Hills puncak.

Saat ditanya terkait hal itu, Fadli belum memberi jawaban.

Rekaman CCTV arus lalu lintas menuju puncak Jawa Barat. Foto: Dok. Lantas Polres Bogor

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan kembali agar warga Jakarta tidak keluar rumah untuk kegiatan apa pun. Warga tidak dianjurkan bepergian ke mana pun.

"Kebijakan untuk meminimalkan kegiatan di luar bukan berarti masyarakat berbondong-bondong meninggalkan Jakarta untuk liburan atau pulang kampung," ujar Anies saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, Minggu (15/3).