Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Jelaskan Sosok Ortu yang Tinggalkan Jenazah Bayi di RS Sumber Waras
30 Desember 2024 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polisi masih kesulitan mengungkap identitas orang tua yang meninggalkan jenazah bayinya yang masih berusia 5 bulan di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Selain tak ada KTP yang ditinggalkan, orang tua yang tinggal di Jelambar, Jakarta Barat itu, menurut tetangga memiliki sifat tertutup.
Mereka meninggalkan bayinya yang meninggal dunia di RS Sumber Waras pada Sabtu (28/12) pagi. Akibat sifatnya yang tertutup, tak ada tetangga yang mengenal mereka.
“(Rumah) di daerah Jelambar kalau nggak salah,” jelas Kanit Reskrim Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara kepada kumparan, Senin (30/12).
“(Tetangga) nggak kenal, jadi dia ini sangat tertutup, baru dua bulan tinggal di situ,” sambungnya.
Namun, sebenarnya antara orang tua dan tetangga kerap berinteraksi, meski tak setiap hari.
“Selama ini sering interaksi, cuma nggak yang tiap hari gitu lho,” ujar Aprino.
Aprino kemudian menceritakan awal mula saat bayi tersebut ditinggal di RS. Ia mengatakan, orang tua bayi saat itu diantar oleh seorang tetangganya.
ADVERTISEMENT
“Tetangganya lah intinya, dikarenakan yang bersangkutan tidak mempunyai kendaraan dan juga tidak mempunyai HP. Setelah di sana, pada saat itu, di sana dia mencoba untuk mengeklaim untuk menggunakan BPJS-nya. Ternyata tidak diterima BPJS tersebut yang artinya dia harus membayar di situ,” jelas dia.
“Almarhum ini lagi dirawat, orang tuanya memang sempat menyampaikan kepada perawat lah ataupun dari pihak rumah sakit sempat lah menyampaikan bahwa lagi mencoba mencari pinjaman uang,” tuturnya.
Lalu saat bayinya meninggal dunia pada pukul 04.20 WIB, orang tua bayi tak bisa ditemukan.
“Bayi tersebut meninggal ya kan? Selanjutnya diberitahukan lah kepada orang tuanya tadi, selanjutnya orang tua tersebut bilang ya saya mau ngurus ke depan, maksudnya tuh ke resepsionis, intinya mau membayar lah untuk membawa jenazahnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Baru pada jam 6 (pagi) kok nggak dateng-dateng orang ini. Dicari tahu dikelilingi lah serumah sakit. Nggak diketemukan,” sambungnya.
Pihak rumah sakit menjelaskan ke polisi bahwa tak ada KTP yang diberikan orang tua. Yang diberikan ke rumah sakit hanyalah nomor handphone dari tetangga yang mengantarkan mereka.
“Disamperin lah rumahnya kontrakan itu, ‘nggak ada lagi, sudah bersih Pak’ katanya gitu,” jelas Aprino.