Polisi: JNE Dapat Kontrak dari PT DNR Salurkan Ratusan Ton Banpres ke Depok

1 Agustus 2022 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Polda Metro Jaya mendatangi lokasi penemuan bansos presiden yang dipendam di Depok, Senin (1/8). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Polda Metro Jaya mendatangi lokasi penemuan bansos presiden yang dipendam di Depok, Senin (1/8). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi tengah mengusut kasus dugaan penimbunan paket bantuan sosial (Bansos) presiden di Sukmajaya, Depok. Pihak jasa ekspedisi JNE pun telah dimintai keterangan hari ini, Senin (1/8).
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, JNE menjalin kerja sama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket bantuan sosial.
"JNE kerja sama dengan vendor PT DNR. DNR ini selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerimanya untuk wilayah Depok pada 2020," ujar Zulpan kepada wartawan.
Zulpan menjelaskan, PT DNR kemudian menjalin kerja sama dengan JNE untuk menyalurkan bansos di wilayah Depok. Total dari hasil kesepakatan, JNE menyalurkan paket bansos sebanyak ratusan ribu ton.
Warga melihat penemuan barang diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). Foto: Dok. Istimewa
Hanya saja, belum dapat dipastikan jumlah pastinya, sebab pihak JNE belum dapat memperlihatkan dokumen kesepakatan itu.
"Jumlah beras yang dikirim JNE dalam kontrak dari PT DNR sebagai pemenang kontrak dari pemerintah, berdasarkan hasil pemeriksaan hari ini sekitar ratusan ribu ton, kami belum sampaikan detailnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Paket bansos itu disimpan di gudang Bulog di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Suatu waktu, pihak JNE hendak menyalurkannya ke masyarakat, hanya saja mengalami gangguan dalam perjalanannya hingga rusak.
"Pada saat ambil beras di Pulogadung ini mengalami gangguan dalam perjalanan yaitu akibat hujan deras sehingga beras ini dikatakan dalam kondisi rusak," bebernya.
Pihak JNE pun mengaku telah mengganti paket bansos itu. Karena merasa paket bansos yang rusak itu telah menjadi miliknya, mereka pun menguburnya.
Kondisi barang diduga bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Sebelumnya, warga Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, dihebohkan dengan penemuan paket sembako bantuan Presiden yang diduga dikubur/dipendam. Bantuan sosial ini disebut-sebut bekerja sama dengan salah satu perusahaan ekspedisi.
VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi, tak menampik pemendaman paket Banpres berada di Depok. Alasannya, barang itu rusak.
ADVERTISEMENT
Eri mengatakan pemendaman barang rusak itu sudah sesuai SOP serta memastikan tidak melakukan pelanggaran.
“Sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Eri melalui keterangan resmi.