Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Polisi Karawang Sebut Insiden Ambulans Demo 'Dibajak' Polisi Hoaks, LBH Bantah
27 Maret 2025 16:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Aksi demo UU TNI di Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (25/3) berakhir ricuh dan turut diwarnai kabar polisi menjebak ambulans untuk mengangkut massa pendemo polisi.
ADVERTISEMENT
Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, mengatakan kabar itu tidak benar. "Hoaks," kata dia.
Namun cerita berbeda disampaikan oleh Dewan Pembina LBH Cakra Indonesia, Dadi Mulyadi. LBH Cakra Indonesia menjadi pendamping para demonstran yang berada di ambulans tersebut.
kumparan bertemu dengan Dadi di kantornya. Di sana juga ada sejumlah pendemo yang saat kejadian berada di ambulans. Namun mereka menyerahkan semua pernyataan kepada LBH.
Dadi selaku pendamping peserta aksi, mengatakan sah-sah saja sebetulnya polisi membuat pernyataan sepihak sebagai bentuk pembelaan dalam menjaga marwah instansi.
"Cuma kita juga harus lihat fakta. Fakta itu yang dikemukakan oleh massa aksi yang menyaksikan dan mengalami itu," ungkap Dadi kepada kumparan, Kamis (27/3).
Dia menyebut para korban yang berada di dalam ambulans, sudah menyerahkan kepada LBH Cakra Indonesia untuk membuka kebenaran di balik peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, ketika aksi unjuk rasa mulai rusuh, para pendemo akhirnya memilih mundur untuk kembali ke titik awal mereka berkumpul, yaitu di Masjid Al Jihad yang berjarak sekitar 300 meter dari titik lokasi aksi.
Di sana sudah ada ambulans yang disiapkan panitia aksi untuk mengevakuasi para mahasiswa yang terluka hingga mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan aparat.
Saat sebagian massa aksi tiba di titik kumpul, puluhan aparat rupanya sudah mengepung dan mengamankan mereka satu per satu.
"Pada saat ambulans mau dipake, sudah dibajak ambulans itu. Ada sopirnya pun turun, di situ (dalam ambulans) sudah ada massa aksi yang diamankan petugas. Sepanjang perjalanan diinterogasi, diintimidasi dengan bahasa verbal," ucap Dadi.
ADVERTISEMENT
Ambulans yang awalnya akan membawa mereka ke rumah sakit terdekat, kata Dadi, oleh aparat malah mendadak dialihkan ke Mapolres Karawang.
Padahal menurutnya, peserta aksi di dalam ambulans tersebut merupakan mahasiswa yang membutuhkan pertolongan darurat karena mengalami luka-luka sampai sesak napas imbas gas air mata.
"Jadi kalau polisi menyatakan itu, nggak ada proses pengobatan itu, bahkan sampai ke polres pun mereka di-BAP, mereka disuruh membuat tanda tangan secepatnya," ucapnya.