Polisi Kawal Massa Pedemo Tolak Antigen di Suramadu Kembali ke Madura

21 Juni 2021 22:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan warga Madura melakukan aksi unjuk rasa menolak penyekatan Jembatan Suramadu dengan iring-iringan kendaraan bermotor dari Bangkalan menuju Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/6).  Foto: ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan warga Madura melakukan aksi unjuk rasa menolak penyekatan Jembatan Suramadu dengan iring-iringan kendaraan bermotor dari Bangkalan menuju Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/6). Foto: ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Massa warga Madura menggelar demo di depan Balai Kota Surabaya pada Senin (21/6).
ADVERTISEMENT
Massa menolak tes swab antigen di Jembatan Suramadu sebagai syarat masuk Surabaya. Adapun tes antigen dilakukan lantaran Kabupaten Bangkalan, Madura, merupakan zona merah penyebaran corona.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, mengatakan polisi sudah berupaya menyekat massa agar tidak membeludak di Jembatan Suramadu.
Namun banyaknya massa membuat mereka akhirnya lolos dan bisa menggelar demo di depan Balai Kota Surabaya.
"Sudah (disekat dari Suramadu)" ujar Gatot kepada wartawan.
Ribuan warga Madura melakukan aksi unjuk rasa menolak penyekatan Jembatan Suramadu dengan iring-iringan kendaraan bermotor dari Bangkalan menuju Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/6). Foto: Dok. Istimewa
Gatot menyebut, demo tersebut juga dikawal pihak kepolisian agar tetap kondusif dan mengikuti protokol kesehatan. Setelah demo usai, polisi mengawal massa kembali ke Madura.
"Tetap kami kawal demonya sampai kembali ke Madura lagi," ucapnya.
Dalam demo tersebut, massa menyampaikan tiga tuntutan yakni hentikan penyekatan yang diskriminatif, lakukan tes antigen di tempat hiburan dan kerumunan lainnya di Surabaya, serta Wali Kota Surabaya harus meminta maaf kepada warga Madura.
ADVERTISEMENT
Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat menemui para pedemo menyatakan aspirasi agar menghentikan antigen di Jembatan Suramadu akan disampaikan ke Satgas COVID-19 Jatim.
"Surabaya adalah kepanjangan Bangkalan. Jadi bukan Surabaya yang melakukan penyekatan. Kami sifatnya hanya membantu," ucapnya.