Polisi Lakukan Digital Forensik Terkait Kasus Kematian Wartawan di Karo

2 Juli 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi olah TKP kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu yang terbakar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Foto: Polres Tanah Karo
zoom-in-whitePerbesar
Polisi olah TKP kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu yang terbakar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Foto: Polres Tanah Karo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi melakukan penyelidikan terhadap kasus terbakarnya rumah wartawan Tribrata TV (Tribrata.tv) Sempurna Pasaribu (47) di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Polisi sudah melakukan olah TKP, uji laboratorium forensik (Labfor), autopsi, hingga melakukan digital forensik.
ADVERTISEMENT
“Yang jelas semuanya dikerjakan (termasuk digital forensik),” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi di kantornya, Selasa (2/7).
“Iya (memeriksa handphone korban) dan yang bersangkutan. Kita tidak ingin lihat ada kaitannya atau tidak. Yang jelas apa isi dari hp itu selama itu bisa diketahui, bisa disedot, dilakukan penyelidikan, semua dilakukan,” sambungnya.
Kata Hadi, dalam insiden kebakaran yang menewaskan empat orang ini, sebanyak 16 orang saksi diperiksa.
“Ada lebih dari 16 saksi yang sudah dimintai keterangan. Kemudian proses terkait autopsi juga sudah dilakukan,” kata dia.
Polisi olah TKP kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu yang terbakar di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Foto: Polres Tanah Karo
Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (27/6) itu, mencuat isu bahwa rumah Sempurna dibakar oleh OTK. Hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan lokasi api pertama kebakaran (LAPK) dari dalam rumah korban.
ADVERTISEMENT

Dewan Pers Bentuk Tim Investigasi

Anggota Dewan Pers Totok Suryanto mengungkapkan telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus kematian Sempurna.
Ia menyebut, Dewan Pers dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri.
Tak hanya itu, Totok juga meminta Komnas HAM dan LPSK juga turut berperan melakukan investigasi serta memberikan perlindungan kepada keluarga korban.
Adapun kebakaran ini menewaskan empat orang, selain Sempurna yakni Elfrida boru Ginting (48 tahun, istri Sempurna), Sudi Inveseti Pasaribu (12 tahun, anak), dan Loin Situkur (cucu, 3 tahun).