Polisi Malaysia Buru Dokumen Penting dari Era Pemerintahan Najib

13 Mei 2018 1:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Malaysia  (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Malaysia (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
ADVERTISEMENT
Upaya membongkar keterlibatan Najib Razak dalam megakorupsi 1MDB terus dilakukan. Kali ini, kepolisian Malaysia menggeledah sebuah apartemen yang diduga milik keluarga Najib, Sabtu (12/5).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (13/5), upaya polisi tersebut untuk mencari dokumen-dokumen penting yang kemungkinan bisa dimusnahkan atau dibawa kabur oleh pihak Najib. Menurut polisi, anggota keluarga Najib sudah lama tinggal di apartemen tersebut.
"Kami mencari dokumen pemerintah yang mungkin telah diambil secara ilegal. Sebab, pemerintah saat ini khawatir jika dokumen sensitif dan penting tersebut dibawa keluar negeri," ujar polisi yang tidak disebutkan namanya.
Penggerebekan itu dilakukan setelah adanya laporan soal pemindahan barang-barang ke apartemen milik istri Najib, Rosmah Mansor.
Dari aksi polisi tersebut, polisi membawa beberapa dokumen dan beberapa barang. Meski berhasil membawa sejumlah barang, polisi mengatakan tidak begitu tertarik dengan apa yang mereka temukan. Sebab, pihaknya hanya diperintahkan untuk mengejar dokumen rahasia yang kemungkinan masih ada di tangan Najib.
Mahathir Mohamad. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Mahathir Mohamad. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
Sejak dua tahun periode kedua kepemimpinannya, Najib tersandung kasus korupsi. Menurut laporan dari AFP namanya terseret kasus mega-korupsi BUMN 1Malaysia Development Bhd (1MDB). Kasus ini bermula dari laporan media Wall Street Journal.
ADVERTISEMENT
Dalam laporannya, Wall Street Journal menuding ada sekitar dana USD 700 juta atau setara Rp 9,8 triliun mengalir ke rekening pribadi Najib dari 1MDB. Perdana Menteri Malaysia yang baru, Mahathri Mohamad, memutuskan untuk memasukan nama Najib Razak dalam daftar hitam Departemen Imigrasi Malaysia.
Akibatnya, Najib dilarang melakukan perjalanan luar negeri. Ia pun batal mengunjungi Indonesia, sebagaimana yang telah dijadwalkan sebelumnya.