Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Polisi Malaysia Tangkap 1 WNI Terkait Kasus Penembakan di Perairan Selangor
2 Februari 2025 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Polisi Malaysia menangkap seorang warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat dalam insiden penembakan di perairan Tanjung Rhu, Banting, Selangor.
ADVERTISEMENT
Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, mengatakan tersangka pria berusia 35 tahun itu ditangkap di Teluk Panglima Garang pada Sabtu (1/2) malam.
“Pria itu masuk ke Malaysia sebagai turis dan penangkapannya dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan polisi atas insiden tersebut. Dia akan ditahan di pengadilan Banting hari ini,” ujar Hussein, mengutip media lokal Malaysia, New Straits Time.
Identitas WNI yang dimaksud belum dapat dipastikan. kumparan telah meminta konfirmasi kepada Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, namun belum mendapat balasan.
Penyelidikan polisi Malaysia hampir rampung dan akan diserahkan ke jaksa penuntut umum pekan depan. Polisi juga telah memeriksa 14 saksi, termasuk petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) yang terlibat dalam operasi.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Kemlu RI serta kepolisian Malaysia, pelaku penembakan kelima WNI adalah APMM. Otoritas Malaysia menyebut penembakan adalah aksi bela diri dari serangan yang dilakukan para WNI.
Namun, pada Rabu (29/1), KBRI Kuala Lumpur meminta keterangan dari para WNI yang jadi korban luka. WNI itu membantah menyerang aparat keamanan Malaysia.
Penembakan di Perairan Tanjung Rhu
Menurut laporan NST, insiden terjadi pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi. APMM menembak ke arah sebuah kapal yang diduga milik tersangka setelah kapal patroli mereka ditabrak empat kali.
Dalam konfrontasi itu, dua orang di kapal diduga mencoba menyerang petugas APMM dengan parang.
Sekitar pukul 09.00 pagi, APMM menerima laporan adanya kapal yang terombang-ambing di perairan Pantai Banting, Kuala Langat. Ketika petugas tiba, mereka menemukan dua orang di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Satu orang WNI asal Riau dinyatakan meninggal dunia di lokasi, sementara satu lainnya mengalami luka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang.
Beberapa jam kemudian, tiga orang WNI lainnya ditemukan dengan luka tembak di Rumah Sakit Sultan Idris Shah di Serdang. Ketiganya dalam kondisi sadar dan mengalami luka yang sesuai dengan tembakan.
Hussein mengatakan kasus ini sedang diselidiki sebagai percobaan pembunuhan berdasarkan Pasal 307 KUHP Malaysia.
Polisi juga menyelidiki dugaan penghalangan petugas negara dalam menjalankan tugas mereka berdasarkan Pasal 186 KUHP Malaysia.
Dalam pernyataan terpisah, Direktur Maritim Negara, Kapten Maritim Abdul Muhaimin Muhammad Salleh, mengonfirmasi bahwa kapal fiber berwarna biru yang digunakan para tersangka ditemukan hanyut di barat daya Pulau Carey tanpa nomor registrasi.
ADVERTISEMENT
Prabowo Bahas dengan PM Anwar Ibrahim
Presiden Prabowo mengakui membahas masalah penembakan 5 WNI saat bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim pekan lalu.
"Itu secara garis besar kita bicarakan," ujar Prabowo usai menghadiri Rapim TNI-Polri 2025 di Gedung Tribrata, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (30/1).
Kelima WNI yang menjadi korban penembakan itu statusnya adalah pekerja migran ilegal. Oleh karena itu, Prabowo meminta WNI yang ingin bekerja di Malaysia mengambil jalur legal.
"Tapi sekali lagi, saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing risikonya negara asing akan bertindak," kata dia.