Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polisi Militer Temui Keluarga dari PNS Bapenda Semarang yang Dibunuh, Ada Apa?
15 Oktober 2022 2:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Keluarga dari PNS Bapenda Semarang Paulus Iwan Boedi Prasetijo yang tewas dibunuh mengaku didatangi anggota Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro. Hal tersebut disampaikan oleh anak Iwan, Theresia Alfita Saraswati.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, kedatangan anggota Pomdam itu merupakan yang pertama kalinya sejak kasus kematian Iwan mencuat. Ada 4 orang anggota polisi militer yang mendatangi rumahnya.
"Tadi sebelum kita berangkat misa, perwakilan dari Pomdam ini ada yang dateng ke rumah. Ini juga mungkin menyusul yang kemarin, yang artikelnya itu ya yang tiga TNI sedang diperiksa, memang ada beberapa perwakilan kalau enggak salah empat," ujar Saras usai misa peringatan 40 hari kematian Iwan di Gereja Santa Maria Fatima, Banyumanik, Semarang, Jumat (14/10) malam.
Senada, istri Iwan, Theresia Onee Anggarawati, membeberkan apa saja yang dilakukan polisi militer tersebut. Keluarga ditanya sejumlah hal. Mulai dari kronologi hilangnya Iwan pada 24 Agustus 2022 hingga akhirnya dinyatakan tewas, menjadi korban pembunuhan.
ADVERTISEMENT
"(Ditanya) mulai enggak pulang kapan? seperti awal lagi lah dari tanggal 24 (Agustus). Terus CCTV, benar enggak itu papah," jelas Onee.
Di kesempatan yang sama, pihak keluarga juga sempat bertanya mengapa ada prajurit TNI yang terlihat di TKP pembunuhan.
"Saya yang tanya, lho pak, apa hubungannya tiga anggota bapak itu bisa sampai ke TKP. Alasannya kantornya deket dengan TKP. Dan salah satu memang ada bekas ajudan H1 (Wali Kota Semarang) 2010 2015 itu pak Kawi ya (Sukawi Sutarip), terus sama saudaranya atau siapa gitu," ujar dia.
Kepada anggota Pomdam, Onee juga menceritakan tentang kabar Iwan yang rencananya akan mendapat promosi kenaikan jabatan. Namun, hal itu tidak pernah terjadi karena Iwan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Kenyataannya memang ada promosi sih tapi kan mengenai jadi enggaknya gimana, bapaknya kan sudah hilang toh, ada sih ditanyakan juga. Saya enggak tahu mau ditempatkan di mana juga," ungkap dia.
Saat itu,lanjut Onee, anggota Pomdam yang datang juga berjanji akan menindak bila ada anggota TNI yang terlibat dalam pembunuhan Iwan.
"Dia juga bilang kalau terlibat yah akan kita tindak. Makanya dia tetap mau tanya ke keluarga. Apa bapak ada musuh, ada teman TNI enggak. Saya juga kurang jelas sih (punya teman TNI atau tidak) enggak tahu," kata Onee.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan ada 3 orang prajurit TNI yang turut diperiksa atas kasus pembunuhan ini. Keterangan ini berbeda dengan keterangan Danpomdam IV Diponegoro yang menyebut hanya ada 2 tentara yang diperiksa.
ADVERTISEMENT
"Kami memeriksa 3 sejauh ini. Inisialnya saya agak lupa, tapi memang kebetulan ada 3 (anggota TNI)," ungkap Andika di Yogyakarta, Rabu (12/10).
Ia pun tak menampik adanya penyangkalan-penyangkalan yang dilakukan oleh 3 orang prajuritnya. Sehingga menyulitkan proses pemeriksaan.
"Memang tidak semudah itu karena ada saja denial atau jawaban-jawaban yang kemudian membuat seolah-seolah tidak terlibat. Tapi kami tidak begitu saja menyerah karena kami yakin polda juga punya bukti-bukti awal yang cukup pokoknya kami terus mengawal hingga sekarang," kata Andika.
Iwan Boedi ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar bersama motor dinasnya di lahan kosong kawasan Marina, Semarang, pada 8 September 2022. Pembunuhnya juga memutilasi korban.
Pada tanggal 24 Agustus 2022, ia dilaporkan hilang oleh pihak keluarga. Padahal harusnya ia diperiksa menjadi saksi kasus korupsi pada 25 Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
Meski tak lagi utuh, jenazah Iwan akhirnya dimakamkan.
Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan sehingga motif pembunuhan masih misterius.
Pelaku pembunuhan diduga orang yang terlatih dan mengetahui situasi sepi Marina.