Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peristiwa berdarah terjadi di kota kedua terbesar di Myanmar Mandalay. Terdapat ribuan orang yang ikut unjuk rasa damai menentang kekuasaan dan kudeta militer di kota itu.
Seorang saksi mata menyebut, saat mereka sedang berdemo dan meneriakkan yel yel menentang militer, polisi malah melepaskan tembakan.
Seorang demonstran lalu terkena tembakan tersebut di bagian tenggorokan. Korban jiwa diketahui seorang laki-laki.
"Saya kira usianya sekitar 25 tahun, kami masih menunggu keterangan keluarganya," kata seorang dokter yang dihubungi Reuters.
Rangkaian unjuk rasa menolak kudeta terjadi hampir setiap hari usai kudeta pada 1 Februari lalu.
Demo paling berdarah pecah pada Rabu (3/3/2021). Saat itu, sebanyak 38 pengunjuk rasa di berbagai kota di Myanmar ditembak mati oleh aparat.
ADVERTISEMENT
Laporan PBB menyebut selain membunuh pengunjuk rasa, semenjak kudeta 1.700 orang termasuk 29 jurnalis ditangkap.
Tindakan Militer Myanmar mengundang kecaman dunia baik dari PBB, negara Barat sampai ASEAN