Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Militer Myanmar berjanji akan menggelar pemilihan umum untuk pemerintahan baru. Di kesempatan terpisah, kepolisian setempat menambah tuntutan baru terhadap Aung San Suu Kyi.
ADVERTISEMENT
"Tujuan kami adalah mengadakan pemilihan dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang," kata juru bicara dewan yang berkuasa, Brigjen Zaw Min Tun saat berbicara mengenai komitmennya menggelar pemilu.
Hingga kini pihak militer belum memberikan tanggal pemilu baru tetapi dipastikan akan ada.
"Kami menjamin bahwa pemilihan akan diadakan," kata Tun dalam konferensi pers yang digelar junta militer.
Dalam konferensi pers itu, Tun sempat ditanya soal penahanan Suu Kyi dan Presiden Myint. Ia menolak ungkapan bahwa bahwa telah menahan mereka dan mengatakan mereka sedang berada di rumah untuk alasan keamanan.
Tun juga menjelaskan terkait kebijakan luar negeri Myanmar yang tidak akan berubah. Myanmar akan tetap terbuka untuk bisnis dan kesepakatan yang ditegakkan.
Sementara itu terkait dakwaan baru, pengacara Suu Kyi mengatakan bahwa polisi telah mengajukan dakwaan kedua yaitu pelanggaran UU Penanggulangan Bencana Alam.
ADVERTISEMENT
Kepolisian Myanmar tidak mengungkap secara detail pelanggara bencana seperti apa yang dilakukan oleh Suu Kyi. Sebelumnya Suu Kyi mendapat tuduhan telah mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal.
Di Myanmar kini terjadi demonstrasi di kota-kota di seluruh negeri. Demo di Myanmar berujung mogok massal yang membuat lumpuhnya kegiatan bisnis dan pemerintahan.
Permasalahan di Myanmar juga menarik perhatian dari negara-negara lain di dunia. Namun China telah mengambil pendekatan lebih lembut dengan alasan memprioritaskan stabilitas.
Meskipun begitu, China akan bergabung dengan anggota Dewan Keamanan PBB lainnya untuk menyerukan pembebasan Suu Kyi.
"Sama sekali bukan yang ingin dilihat China. Benar-benar tidak masuk akal," ucap Duta Besar China Chen Hai soal rumor keterlibatan China dalam kudeta Myanmar.
ADVERTISEMENT