Polisi Pakistan Buru Eks PM Imran Khan: Geledah Rumah di Lahore

6 Maret 2023 2:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan memberi isyarat selama konvensi pengacara di Lahore, Pakistan, pada 21 September 2022. Foto: Arif ALI/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan memberi isyarat selama konvensi pengacara di Lahore, Pakistan, pada 21 September 2022. Foto: Arif ALI/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, kini tengah diburu polisi. Dia diduga mangkir dari proses hukum.
ADVERTISEMENT
Salah satu lokasi yang didatangi polisi untuk menangkap Imran Khan yakni sebuah rumah di Lahore. Di lokasi tersebut, ada ratusan pendukung Imran Khan yang berkumpul.
"Sebuah tim polisi Islamabad telah tiba di Lahore untuk menangkap Imran Khan guna mematuhi perintah pengadilan," kata pihak Kepolisian Islamabad di Twitter, dikutip dari AFP, Senin (6/3).
"Imran Khan enggan untuk menyerah," sambung pernyataan itu.
Pihak kepolisian menyatakan telah masuk ke rumah tersebut, namun tidak menemukan sosok Imran Khan.
Tindakan polisi ini berdasarkan surat penangkapan yang dikeluarkan usai ia tidak mematuhi panggilan pengadilan dalam kasus hukum yang menjeratnya pada 28 Februari lalu.
Dalam kasusnya, Imran Khan diduga terlibat korupsi. Dia dinilai tidak dapat mempertanggungjawabkan hadiah yang ia terima saat menjabat sebagai perdana menteri.
ADVERTISEMENT
Dia dituding melakukan penjualan ilegal hadiah yang diterima dari pejabat asing ketika dia menjadi perdana menteri.
Di Pakistan, pejabat pemerintah harus menyampaikan ke publik perihal hadiah apa saja yang diterimanya selama menjabat. Hadiah dapat disimpan, tetapi dengan ketentuan nilai tertentu.
Imran Khan sudah buka suara perihal kasus tersebut. Dia menyatakan kasus itu dibuat-buat. "Saya dipanggil dalam kasus palsu dan negara harus mengetahuinya," kata dia.
"Ini akan menjadi pertanda buruk bagi negara jika bangsa tidak melawan penguasa yang korup," sambungnya.
Pendukung partai politik Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) meneriakan slogan saat protes, setelah KPU Pakistan mendiskualifikasi Imran Khan, di Karachi, Pakistan, Jumat (21/10/2022). Foto: Akhtar Soomro/REUTERS
Sebelum tudingan kasus korupsi ini mencuat, Imran Khan getol 'mengusik' politik di Pakistan semenjak ia dilengserkan dari jabatannya dalam mosi tidak percaya pada April tahun lalu.
Imran Khan terus menuntut diadakannya pemilu dini agar ia dapat mencalonkan diri sebagai PM dan mengembalikan kekuasaannya yang hanya bertahan selama tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Pada akhir tahun lalu, terjadi peristiwa penembakan terhadap rombongan konvoi anti-pemerintah yang ia pimpin di Kota Wazirabad. Akibat dari insiden itu, Imran Khan menderita luka tembak di kaki dan salah satu suporternya tewas — beberapa lainnya turut mengalami cedera.