Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Pasang Kawat Berduri di Depan Kemenpar Jelang Aksi Bela Tauhid
2 November 2018 12:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Massa Aksi Bela Tauhid mulai berdatangan ke titik kumpul aksi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Nantinya mereka akan berangkat beriringan untuk melakukan aksinya di depan Patung Kuda pada pukul 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, ratusan massa sudah mulai memadati lokasi titik kumpul sejak pukul 11.00 WIB. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar Masjid Istiqlal terpantau macet. Mulai dari Jalan Merdeka Timur hingga Jalan Perwira ramai dipadati kendaraan. Kepolisian pun akhirnya melakukan rekayasa lalu lintas sehingga beberapa jalanan ditutup.
Polisi juga memasang kawat berduri di depan Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan Kementerian Pariwisata. Seluruh peserta aksi nantinya akan diarahkan untuk berorasi di depan patung kuda. Peserta aksi tidak diperkenankan untuk mendekat ke kawasan Istana Negara.
Massa berdatangan dengan membawa berbagai atribut mulai dari bendera, ikat kepala, hingga spanduk yang semuanya bertuliskan kalimat Tauhid.
Iwan, salah satu peserta aksi dari Front Pembela Islam (FPI), sengaja datang dari Bekasi untuk turut berpartisipasi dalam aksi ini. Iwan datang bersama sekitar 1.000 orang rombongan FPI lainnya.
ADVERTISEMENT
“Gerakan dari hati, kita hidup dari kalimat tauhid, dan mati pun dari kalimat tauhid,” ujar Iwan soal alasan mengikuti aksi ini kepada kumparan, Jumat (2/10).
Hal yang sama turut pula disampaikan oleh rombongan asal Banten yang tergabung dalam Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB). Ketua BPPKB menyebut alasan mereka ikut aksi ini adalah untuk membela tauhid dan tidak ada alasan politis di baliknya.
“Untuk bela tauhid, tergerak untuk membela, enggak ada tujuan lainnya, apalagi politik dan enggak ada bayaran,” pungkasnya.