Polisi Pastikan Pendataan Santri-Ustaz Tengah Malam Bukan di Jombang

28 September 2020 21:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi santri pesantren. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi santri pesantren. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho menyebut pendataan santri-ustaz tengah malam seperti yang disampaikan oleh KH Ahmad Zahro dan dilansir di akun YouTube NU Garis Lurus dan diunggah pada 26 September 2020 bukan terjadi di daerahnya. Agung sudah menghubungi KH Ahmad Zahro untuk mengkonfirmasi ucapannya yang beredar di media sosial itu. "Menurut pak ustaz yang dimaksud bukan di Jombang namun kejadiannya di SBY (Surabaya)," kata Agung kepada kumparan, Senin (28/9).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menyebut ada gerakan mencurigakan yang dilakukan oknum berseragam Satpol PP dan kepolisian yang diduga terjadi di Jombang yang berniat gelar swab tes malam hari di ponpes.
Kabarnya peristiwa itu terjadi dua hari lalu. Jam 12 malam, oknum berseragam itu datang ke ponpes dan hendak melakukan swab test.
Bahkan setengah jam kemudian, disebutkan ada orang berseragam Satpol PP dan polisi datang dengan meminta data ustaz dan santri.
Pernyataan itu disampaikan KH Ahmad Zahro dan dilansir di akun YouTube NU Garis Lurus dan diunggah pada 26 September 2020.
"Kemudian satu jam atau atau setengah jam kemudian datang mereka yang berseragam aparat keamanan. Kalau seragamnya sih Satpol pp dan polisi. Tapi saya tidak yakin itu Satpol PP beneran atau polisi beneran. Tapi seragamnya katanya itu. Difoto kok diberikan ke saya," demikian penggalan pernyataan Ahmad Zahro, seperti yang kumparan lihat, Senin (28/9).
ADVERTISEMENT
"Minta agar santrinya didata. Minta data santri dan para ustaz. Saya lebih geram. Karena saya ingat apa yang terjadi pada tahun 64 yang lalu. Ingat betul betapa ayah saya digerebek jam 10 malam sudah saya ceritakan di sini," lanjut Ahmad Zahro.
Dalam video itu, Ahmad Zahro banyak berkomentar soal hal tersebut.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)