Polisi Pastikan Teroris Polres Indramayu Jaringan JAD

16 Juli 2018 0:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolri Komjen Syafrudin (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolri Komjen Syafrudin (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polri mengkonfirmasi bahwa pelaku serangan teror di Mapolres Indramayu merupakan jaringan yang tergabung dalam Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengungkapkan, modus serangan teror di Indramayu mirip dengan aksi-aksi sebelumnya yang menargetkan polisi.
ADVERTISEMENT
"Semua sama (JAD). Saya kan bilang pengembangan, kalau pengembangannya jaringannya satu," kata Syafruddin di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/7).
Syafruddin juga memastikan aksi tersebut bukan aksi balasan atas serangkaian penangkapan terduga teroris di beberapa tempat. "Nggak-nggak, ini semua menyerang. Semua polisi diserang, Brimob diserang, Riau diserang, Surabaya diserang," katanya.
Sebelumnya, dua orang tidak dikenal (OTK) menyerang Mapolres Indramayu pada Minggu (15/7) dini hari. Mereka melemparkan panci berisi bom berdaya ledak rendah. Bom panci tersebut tidak meledak dan berhasil diamankan.
Kedua pelaku tersebut sempat melarikan diri usai melakukan aksinya. Namun, kurang dari 24 jam polisi berhasil menangkap kedua pelaku yang merupakan pasangan suami istri.
ADVERTISEMENT
Jamaah Ansharut Daulah merupakan jaringan teror yang terdiri dari sel-sel simpatisan ISIS. Organisasi ini dituding menjadi dalang utama serangkaian aksi teror di Indonesia sejak mulai dari Bom Thamrin tahun 2016 hingga yang terakhir rangkaian Bom Surabaya pada Mei 2018.