Polisi Periksa 60 Proyektil Terkait Tewasnya Warga Pendemo Tambang di Sulteng

15 Februari 2022 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana unjuk rasa penolakan tambang di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (12/2/2022) malam. Foto: ANTARA/HO/Novita
zoom-in-whitePerbesar
Suasana unjuk rasa penolakan tambang di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (12/2/2022) malam. Foto: ANTARA/HO/Novita
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya seorang warga saat aksi unjuk rasa menolak tambang yang terjadi di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2) malam.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan sampai saat ini sudah dilakukan pengambilan sampel dari 20 pucuk senjata api.
“Saya sampaikan bahwa pihak kepolisian yang mulai kemarin sudah melakukan penyelidikan, jadi sekarang tim forensik sudah melakukan pengambilan sampel dari 20 pucuk senjata api, jadi 20 sampel,” kata Didik kepada wartawan, Selasa (15/2).
Lebih lanjut, Didik menjelaskan diambil 3 sampel proyektil setiap senjata api yang diperiksa. Kini telah terkumpul 60 sampel proyektil.
“Dari masing-masing senjata ini, diambil sampel 3 proyektil. Jadi total sampel proyektil ada 60,” jelasnya.
Nantinya, dari 60 sampel proyektil yang telah dikumpulkan akan dibawa ke Laboratorium Forensik untuk dicocokkan dengan proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
“Dari 60 ini nanti akan dibawa ke lab ke Sulawesi Selatan untuk di cocokkan dengan proyektil yang ditemukan di lapangan,” pungkasnya.
Demo ricuh terjadi di Parigi Moutong, Sulteng, Sabtu (12/2) malam. Massa yang demo menolak tambang lalu menutup jalan Trans Sulawesi pada pukul 24.00.
Polisi meminta pendemo untuk membubarkan diri dan membuka kembali jalan Trans Sulawesi yang mereka tutup. Imbauan tidak diindahkan.
Saat pembubaran masa aksi, ditemukan seorang warga yang meninggal dunia. Hingga kini Polisi masih mendalami dugaan penembakan tersebut.