Polisi Periksa Pemilik Warung Terkait Perempuan Bisu-Tuli Diperkosa hingga Hamil

Ilustrasi pemerkosaan. Foto: HTWE/Shutterstock

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pemerasan terhadap perempuan 23 tahun, penyandang bisu-tuli di Kota Bandung. Salah satunya, pemilik warung tempat korban bekerja.

"Selain korban, keluarga juga kami minta keterangan. Termasuk di tempat dia kerja akan dimintai keterangan kembali," ucap Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jabar AKBP Goncang Ajie Susatyo, dikonfirmasi wartawan pada Selasa (7/1).

Ajie bilang, hamilnya korban pertama kali diketahui oleh pemilik warung tempat korban bekerja. Pemilik warung itu lihat, tubuh korban berubah lebih gemuk dan sering mual dan muntah.

"Sama pemilik warung ditanya dan dites ternyata hamil enam bulan dan disampaikan ke korban," kata dia.

Selain pada pemeriksaan saksi, Ajie mengatakan pihaknya saat ini tengah berupaya menghimpun data-data yang merujuk pada alat bukti lain, seperti nama-nama yang diduga sebagai terduga pelaku.

"Motif juga masih didalami karena ini laporan baru sehingga masih membutuhkan waktu untuk mendalami," sambung dia.

Adapun terkait keadaan korban, Ajie bilang saat ini berada dalam pendampingan Unit Pelaksana Teknik Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Jawa Barat.

Diperkosa dan Diperas

Kakak korban berinisial J menduka pelaku berjumlah 9 orang. Kandungan korban saat ini berusia 6,5 bulan.

Adapun informasi korban berbadan dua, menurut J, kali pertama diketahui dari pemilik warung makan di kawasan wisata Bandung, tempat korban bekerja. J mengatakan adiknya juga kerap dimintai uang oleh sejumlah pelaku.⁠

“Adik saya juga uangnya diperas atau dimintai terus. Polos banget. Tapi karena kekurangan (mental) mungkin ya, jadi enggak tahu (ketika hamil juga),” ucapnya.

Kasus ini sudah dilaporkan keluarga ke polisi pada 30 Desember 2024. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengatakan kasus sedang dalam tahap penyelidikan Ditreskrimum Polda Jabar. ⁠

"Secepatnya kita akan berusaha mengungkap pelakunya. Kami juga sudah koordinasi dengan dokter untuk pemeriksaan visum et repertum," kata Jules, Jumat (3/1).