Polisi Periksa Pengusaha Diduga Pemodal Uang Palsu di UIN Makassar

27 Desember 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penamapakan mesin cetak uang palsu yang disita polisi dari Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penamapakan mesin cetak uang palsu yang disita polisi dari Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polres Gowa memeriksa pengusaha inisial ASS, terkait kasus pembuatan uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. ASS diduga sebagai pemodal di sindikat uang palsu melibatkan ASN hingga pegawai bank BUMN itu.
ADVERTISEMENT
Kapolres Gowa Sulsel, AKBP Reonald Trauli Simanjuntak, mengatakan ASS diperiksa sejak Kamis (26/12) malam hingga Jumat (27/12) subuh tadi.
“ASS sudah datang. Ia diperiksa sejak tadi malam sampai jam 4 subuh tadi itu,” kata Reonald kepada wartawan di kantornya, Jumat (27/12).
Pemeriksaan terhadap ASS, karena disebut sebagai otak dan pemodal dalam sindikat uang palsu ini. Kendati demikian, Reonald sebut, status ASS yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh masyarakat di Sulsel masih sebagai saksi.
“Masih pendalaman ya. Saat ini (ASS) masih kita periksa sebagai saksi, nanti kita lihat bagaimana perkembangan selanjutnya, apakah ada peningkatan status atau bagaimana dari hasil gelar (perkara)," sebutnya.
ASS mendatangi Polres Gowa dengan didampingi oleh pengacaranya.
ADVERTISEMENT

ASS Disebut Otak dan Pemodal Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Nama ASS disebut-sebut dalam sindikat ini. Pengusaha ini diduga sebagai otak hingga pemodal. ASS juga yang mempertemukan atau memperkenalkan pelaku Syahruna dan Ibrahim, kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
“Syahruna ini perannya yang membuat uang palsu. Lalu ASS memperkenalkan ke Ibrahim,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, polisi juga sebut bahwa ASS memberikan sejumlah uang kepada pelaku Syahruna untuk membeli bahan pembuatan uang palsu.
“Pembelian bahan baku pembuatan uang palsu dibayar atau dikirim oleh ASS melalui perantara pelaku John Biliater Panjaitan,” ucapnya.
Sehingga dengan peran ASS ini diduga kuat sebagai aktor dalam sindikat uang palsu ini.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, dalam kasus polisi telah menetapkan 17 orang tersangka dan juga menyita sebanyak 98 item barang bukti.