Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Kepolisian Warsawa, Polandia, menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Pengunjuk rasa meminta pemerintah mempercepat dimulainya kegiatan bisnis yang ditutup akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ratusan demonstran ini berkumpul di Kota Tua Warsawa, mereka membawa papan bertuliskan 'kerja dan roti' dan 'Ini akan Normal lagi'. Roti merupakan makanan pokok warga Polandia.
Seperti dilansir dari reuters, Polandia mulai melonggarkan lockdown pada pekan terakhir sebagai usaha untuk meredam krisis ekonomi. Tempat usaha seperti salon dan restoran diperkirakan akan dibuka kembali dengan prosedur keamanan, pada Senin pekan depan.
Tapi, para demonstran yang sudah berkumpul di Warsawa beberapa pekan sebelumnya menyebut, pembatasan ini perlu dikurangi lagi, supaya mampu menopang kebutuhan hidup sehari-hari.
Polisi pun sudah memblokade rute unjuk rasa para demonstran. Polisi juga berdalih, bahwa perkumpulan massa masih dilarang oleh pemerintah.
"Sayangnya, kita berhadapan dengan kasus kekerasan terhadap polisi. Karena itu, kami menggunakan metode konfrontasi langsung seperti kekuatan fisik dan gas air maya," kata kepolisian Warsawa dalam cuitannya.
ADVERTISEMENT
Jacek Bury, salah satu anggota senat Polandia dan tokoh dari kelompok oposisi menyatakan, ia baru saja ditahan oleh Polisi saat unjuk rasa tersebut. Ia juga mengklaim mengalami kekerasan dari polisi yang bertugas.
Padahal, sebagai seorang anggota senat, Bury bisa mendapat imunitas dari persekusi akibat terlibat dalam aksi unjuk rasa dan melanggar pembatasan pandemi COVID-19.
Polisi juga kembali mencuit lewat twitter, bahwa mereka tidak menahan siapa pun yang memiliki imunitas, mereka juga berpendapat bahwa sang anggota senat tersebut tiba-tiba masuk ke sebuah kendaraan polisi dan tidak mau pergi lagi.
Borys Budka, salah satu pentolan oposisi juga mencuit, bahwa ia berharap Menteri Dalam Negeri dan Kepala Kepolisian Warsawa menjelaskan tentang penggunaan kekuatan pada demo yang berlangsung di hari Sabtu tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, organisasi pemrotes juga belum bersedia memberikan keterangan. Pemerintah sendiri menyebut, beberapa larangan diharapkan tetap dipatuhi beberapa waktu ke depan. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan keselamatan publik dan menahan laju penyebaran virus.
Di Polandia ditemukan 18.257 kasus infeksi virus corona. Sebanyak 915 di antaranya meninggal dunia.
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.