Polisi: Putri Pj Papua Pegunungan Disetubuhi Lalu Mual dan Kejang

23 Mei 2023 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AN, teman pria ABK (16), putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo ditangkap.  Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
AN, teman pria ABK (16), putri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo ditangkap. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ahmad Nashir (22) tersangka tewasnya ABK (16) putri Pj Gubernur Papua Pegunungan sempat mengajak korban minum-minuman keras. Ahmad kemudian menyetubuhi korban sebelum akhirnya kejang dan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Jadi kejangnya setelah itu (persetubuhan). Pelaku sempat membelikan susu dan air kelapa, tapi korban kemudian kejang," ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, Selasa (23/5).
Saat korban kejang, pelaku kemudian meminta tolong kepada tetangga kos itu. Pelaku juga mengaku sempat mengantar korban ke rumah sakit dan mengabari keluarga korban.
"Jadi setelah kejang itu dia manggil (tetangga kos). Kemudian diantar ke rumah sakit. Dari pengakuan tersangka, dia sempat mengabari keluarga korban kalau anaknya sakit," jelas dia.
Meski dibawa ke RS Elisabeth Semarang nyawa putri bungsu Nikolaus Kondomo itu tidak tertolong. Ahmad kemudian ditetapkan menjadi tersangka.
Keluarga berdoa di samping peti mati ABK (16), putri Pj Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo yang tewas, Kamis (18/5) kemarin. Foto: Intan Alliva/kumparan
Korban dan pelaku sebenarnya baru mengenal selama 2 minggu lewat sebuah grup dating di Telegram pada 3 Mei 2023. Kemudian perkenalan itu berlanjut ke WhatsApp dan keduanya bertemu pada 18 Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Pelaku yang merupakan warga Pedurungan Kota Semarang itu, bahkan rela menyewa kamar kos di Banyumanik untuk menyiapkan pertemuan itu.
Sementara itu, pantauan kumparan kos pelaku yang berada di jalan Pawiyatan Luhur, Bendan Ngisor, Kota Semarang, tampak sepi. Kos bercat coklat itu dikenal oleh warga sekitar sebagai kos campur atau bebas.
"Iya kemarin memang ramai sekali waktu hari kejadian. Ada polisi segala macam. Memang ini kos campur tidak tahu untuk laki atau perempuan, karena semuanya masuk. Kos bebas, saya sendiri tidak pernah ketemu atau tahu wajah pelaku," ungkap salah satu warga di sekitar lokasi.
Pengelola kos tersebut juga mengatakan, tersangka baru 2 minggu menyewa kamar kos tersebut.
"Sesuai dengan keterangan polisi kemarin kan sudah dijelaskan, di sini memang kamarnya banyak 54 kamar," kata pengelola kos melalui pesan singkat.
ADVERTISEMENT