Polisi Sebut Mayat Ibu dari Sekeluarga Tewas di Kalideres Alami Mumifikasi

26 November 2022 21:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi gelar olah tkp lanjutan di rumah keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakbar, Sabtu (12/11/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi gelar olah tkp lanjutan di rumah keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakbar, Sabtu (12/11/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap temuan baru terkait kasus sekeluarga tewas dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat. Salah satu anggota keluarga yang tewas K. Margaretha Gunawan (68) mengalami mumifikasi.
ADVERTISEMENT
"Pada saat di TKP, posisinya adalah di dalam kamar bersama jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi. Namun terlihat terawat," kata Hengki lewat keterangannya, Sabtu (26/11).
Hengki menuturkan, maksud mumifkasi yakni mayat Margaretha dirawat dengan baik oleh anaknya Dian (42). Dia menduga, Dian secara ruting merapikan tempat tidur ibunya tersebut.
"Maksudnya alas tidurnya rapi, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya," ujarnya.
Sebelumnya, dalam salah satu keterangan saksi terungkap bahwa, Dian Febbyana Apsari Dewi, mengatakan kepada saksi bahwa ia masih merawat sang ibunda, Margaretha Gunawan, padahal yang bersangkutan sudah meninggal dunia.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi di lokasi rumah sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Namun Dian meyakini bahwa ibunya masih hidup. Bahkan, Dian mengaku masih memberikan susu setiap pagi dan menyisir rambut sang ibunda.
ADVERTISEMENT
"Saat pegawai koperasi simpan pinjam itu di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab, 'ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua'," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan, Senin (21/11).
Dari kesaksian tersebut, polisi akan mendalami kondisi kejiwaan Dian termasuk menggandeng tim psikolog forensik.