Polisi Sebut Pernah Ada Kasus Sedot Lemak Serupa di Klinik Depok

29 Juli 2024 0:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana. Foto: Dok. Polres Depok
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana. Foto: Dok. Polres Depok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolres Depok, Kombes Arya Perdana tengah mengusut kasus tewasnya Ella Nanda Sari Hasibuan (30), yang diduga menjadi korban malapraktik sedot lemak oleh sebuah klinik di Depok, Jawa Barat pada (22/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Arya, kasus serupa juga pernah terjadi di klinik yang sama. Kasus tersebut pernah dilaporkan ke Polres Depok pada 2023 lalu.
"Iya 2023 itu pernah ada laporan yang sama, tapi sudah diselesaikan dicabut, jadi laporan dicabut," ujar Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu (28/7).
Kasusnya sama, tewasnya seseorang pada dugaan malapraktik sedot lemak.
"Sama persis. Di klinik yang sama. Ini laporan ini kita lihat tempatnya tempat lama, 2023," ucap Arya.
Sebelumnya, Polisi mengaku telah menerima informasi insiden tersebut, dan mulai mendalami kasus itu. Sudah ada dua saksi yang dimintai keterangan terkait kasus itu, salah satunya seorang dokter berinisial A yang turut menangani korban.
Ilustrasi operasi sedot lemak. Foto: Harvey Combariza/Shutterstock
"Sampai saat ini sudah ada dua orang saksi yang kita periksa, sudah dua saksi kita interogasi, kita peroleh keterangan bahwa memang ada kejadiannya," kata Arya kepada wartawan, Minggu (28/7).
ADVERTISEMENT
Awalnya, korban, Ella, berencana melakukan sedot lemak pada area lengan kanan dan lengan kirinya.
Berdasarkan keterangan dokter A, proses tersebut berhasil dilakukan di salah satu area lengannya. Namun terjadi masalah pada area lengannya yang lain.
"Tapi tetap sekali lagi saya sampaikan, bahwa saya belum bisa menyampaikan meninggalnya karena apa, karena itu hanya dokter yang bisa menentukan itu karena apa," tutur Arya.
"Apakah karena pembuluh darahnya pecah lalu meninggal dunia atau yang lain, kita nggak tahu. Karena itu hanya dokter yang tahu," tambahnya.
Terbaru, jenazah korban dugaan malapraktik kini telah dipulangkan dan dikebumikan. Namun pihak kepolisian akan melakukan ekshumasi untuk melakukan autopsi lebih lanjut.
Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian dan menjadi dasar penyidikan pada kasus ini.
ADVERTISEMENT