Polisi Selidiki Dugaan RS Murni Teguh Salah Operasi Kaki Wanita di Sumut

29 Desember 2022 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polda Sumut tengah menyelidiki kasus dokter Rumah Sakit Murni Teguh, Kota Medan, diduga salah mengoperasi kaki pasien yang mestinya kiri menjadi kanan.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan sejauh ini pihaknya telah memeriksa Reynaldo Simamora, kakak kandung Evarida Simamora, bidan yang diduga jadi korban malapraktik.
“Iya [dari keluarga terlapor] sudah diperiksa,” ujar Hadi kepada kumparan, Kamis (29/12) malam.
Namun, Hadi belum menjelaskan detail hasil pemeriksaan saksi itu, termasuk menyimpulkan apakah ada tindak pidana atau tidak dalam kasus ini.
“Penyidik masih mendalami,” jelas Hadi.
Menurut Hadi, polisi juga memeriksa dokter dari pihak RS Murni Teguh Medan. Jadwal pemeriksan masih diatur penyidik.
“Nanti penyidik akan menjadwalkannya,” tuturnya.
Ilustrasi kaki wanita Foto: Shutter Stock
Sementara itu, pengacara dari RS Murni Teguh, Refman Basri, mengatakan pihaknya akan kooperatif memenuhi pemeriksaan polisi.
“[Sejauh ini] belum ada panggilan dari Polda ke kita. Kita masih menunggu aja, kita klarifikasi nanti dengan data-data yang ada. Kita akan klarifikasi,” ujar Refman.
ADVERTISEMENT
Refman juga meyakini tidak ada yang salah dalam operasi itu karena kedua kaki pasien memang dalam keadaan sakit, kendati pasien itu tidak mengeluhkan kaki kanannya.
"Menurut data yang ada pada saya kan gitu, dia operasi yang pertama, yang kedua [nanti] operasi yang parahnya (kaki kiri)" ujar dia.
Saat ditanyakan penyakit apa yang membuat RS Murni Teguh mengoperasi kaki kanan itu, Refman memberikan jawaban.
“Itu kan ada tumbuh tulang di kakinya itu, karena faktor ketuaan itulah yang dikorek istilahnya sehingga itu tidak kena ke tulang dan daging yang lain," katanya.
Kasus ini bermula sekitar bulan Oktober 2022, Eva terjatuh dari motor. Berselang 2 hari Eva kembali terjatuh di kamar mandi hingga kaki kirinya cidera.
ADVERTISEMENT
Eva dibawa ke rumah sakit di Sibolga dengan hasil pemeriksaan ada cedera di engkelnya, lalu dia dirujuk ke RS di Medan.
"Kata dokter disarankan supaya fisioterapi. Ada beberapa kali, 6 kali pertemuan harus dioperasi, jadi diambillah tindakan. Kaki kiri jadi yang diperiksa," ucap Reynold.
"Tidak pernah kaki kanan. Jangan kan diobservasi, dipegang pun tidak pernah karena yang bermasalah kaki kiri," imbuhnya.
Saat pasien masuk ke ruang operasi, petugas medis masih menyampaikan kaki kiri. Pasien lalu dibius hingga operasi selesai dilakukan dan pasien dipindah ke ruang perawatan.
"Di ruangan pemulihan datanglah suaminya bilang, 'Lho, kok, kaki kanan yang diperban?' Diperiksalah kakinya, bah, di situlah ketahuan bahwa salah operasi," ucapnya.