Polisi Selidiki Kasus Bayi Diduga Tertukar di RSI Jakarta Cempaka Putih

13 Desember 2024 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro meninjau gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (26/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro meninjau gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (26/3/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi turun tangan menyelidiki kasus bayi diduga tertukar di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kasus tersebut kini tengah menjadi perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendalaman sejak kasus tersebut bergulir.
"Sejak awal kejadian kami sudah melakukan penyelidikan," ujar Susatyo saat dikonfirmasi, Jumat (13/12).
Susatyo memastikan, saat ini pihaknya masih terus mendalami perkara tersebut. Proses tes DNA yang akan dilaksanakan pun turut dalam pemantauan pihaknya.
"Mengikuti perkembangan tes DNA yang rencana akan dilaksanakan," kata dia.
Pihak Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat bersama MR (27) di Jakarta, Senin (9/12/2024). Foto: Instagram/ @rsijcempakaputih
Kasus ini bermula ketika bayi M. Rauf dan Feni Selvianti lahir pada 16 September 2024 di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Persoalan muncul pada 17 September ketika Rauf saat sedang mengurus akta lahir anaknya, ia mendapat kabar dari pihak RS bayinya dalam kondisi kritis.
Momen bahagia itu ternyata hanya berlangsung singkat, Rauf mengatakan, pada 17 September saat sedang mengurus akta lahir anaknya, ia mendapat kabar dari pihak RS bayinya dalam kondisi kritis.
ADVERTISEMENT
Setelah berdebat dengan pihak RS, Rauf bersama istrinya akhirnya diperbolehkan masuk melihat kondisi anak mereka yang dipasangi alat medis. Beberapa saat kemudian, salah satu petugas medis menyatakan anaknya sudah meninggal.
Rauf menyebut, saat itu ia sempat meminta pihaknya yang mengurus bayinya. Namun, tiba-tiba petugas RS memandikan bayinya saat ia sedang mempersiapkan mobil untuk membawa bayinya tersebut.
Kematian anaknya yang terasa begitu cepat membuat Rauf bertanya-tanya.
Ia kemudian kembali ke TPU Semper untuk mengecek ulang kondisi bayinya. Sebab, ia belum melihat langsung kondisi jenazah anaknya yang terbungkus kain kafan sebelum dimakamkan.
Rauf kemudian membandingkan bayinya yang dimakamkan dengan foto yang sempat diambilnya saat pertama kali mengazankan bayinya tersebut.
Rauf bahkan membawa alat ukur dari rumahnya untuk memastikan apakah itu bayinya atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Bayi tersebut badannya besar dari. Ukuran panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir dari RS IJCP. Tercantum panjangnya 47 cm, sedangkan yang dikubur lebih dari 47 cm," rincinya.
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih buka suara terkait polemik bayi dari Muhammad Rauf (27) yang diduga tertukar. Ia menyatakan pihaknya siap untuk melakukan tes DNA.
Pihak bayi juga telah mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk berkonsultasi terkait klausul perjanjian antara orang tua korban dan pihak rumah sakit.
KPAI sendiri akan memanggil pihak RSI Cempaka Putih pada Senin (16/12) untuk meminta keterangan terkait kasus tersebut.