Polisi Selidiki Kasus Kematian Siswi Penerbangan di Medan

27 Oktober 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ade Nurul Fadilah (19), siswa sekolah penerbangan Sumatera Flight, meninggal di asrama. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi sudah menerima laporan terkait meninggalnya Ade Nurul Fadilah (19 tahun), siswi sekolah penerbangan Sumatera Flight, Kota Medan. Ade meninggal dunia di asrama pada Selasa (1/10).
ADVERTISEMENT
Keluarga Ade menilai ada kejanggalan dari kematian korban. Sebab mereka menemukan sejumlah lebam di tubuh Ade. Salah satunya mirip bekas cekikan.
“Kami dalami, kita proses tentunya,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono kepada kumparan pada Minggu (27/10).
Sementara, pihak Sumatera Flight mengaku belum mendapatkan panggilan dari Polda Sumut untuk memberikan keterangan.
“Belum ada dipanggil, kami juga baru tahu ada laporan ini dari media,” kata Kuasa Hukum Sumatera Flight Center Hendra Manatar Sihaloho saat dikonfirmasi terpisah.
“Jadi kalau memang sudah dilaporkan ke Polda lebih baik, terang benderang. Kita serahkan semua melalui proses hukum saja,” sambungnya.
Hendra menuturkan pihaknya juga siap memberikan keterangan dan kooperatif atas laporan ini. Sebab, pihaknya sudah melakukan penelusuran dan tidak menemukan adanya dugaan penganiayaan yang terjadi di asrama.
ADVERTISEMENT

Keluarga Sebut Ada Kejanggalan

Pihak keluarga sebelumnya mengungkapkan ada yang aneh dengan jenazah Ade. Ditemukan sejumlah lebam di sana.
“Ketika (jasad) dimandikan terlihat ada lebam mayat seperti bekas cekikan. Di punggung juga ada, di rusuk juga ada,” kata Kuasa Hukum Keluarga Ade, Thomy Faisal, pada Minggu (27/10).
“Inilah menjadi pertanyaan apakah ini meninggal normal atau tidak karena menurut kita ada yang janggal,” sambungnya.
Pihak keluarga lalu melaporkan kasus ini ke Polda Sumut atas dugaan penganiayaan pada Rabu (23/10). Laporan itu bernomor LP STTLP/B/1507/X/2024/SPKT/Polda Sumut.
Saat ini jenazah korban sudah dikuburkan. Thomy berharap polisi akan melakukan ekshumasi untuk mengautopsi korban sehingga penyebab kematian menjadi jelas.