Polisi Selidiki Kasus Warga Keracunan Nasi Boks, Periksa Pihak PSI

26 Oktober 2021 1:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Getty Images/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keracunan makanan. Foto: Getty Images/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus keracunan makanan yang dialami 35 warga di Koja, Jakarta Utara, mulai diselidiki polisi. Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
"Sedang dalam pemeriksaan korban dan dari pihak PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Sampel nasinya sedang di laboratorium di Sentul," kata Abdul saat dikonfirmasi, Senin (25/10).
Seperti diketahui warga keracunan makanan usai menyantap nasi kotak program Rice Box PSI. Pembagian nasi tersebut merupakan bagian dari program partai yang telah berjalan sejak April 2021.
Abdul mengatakan sejauh ini baru keterangan dari para korban yang dikumpulkan. Selain itu kepolisian juga sudah mendatangi pembuat makanan tersebut.
Dalam waktu dekat penyidik juga akan meminta keterangan dari pihak partai.
"Pihak dari PSI belum diambil keterangannya masih menunggu, yang sedang diambil keterangannya dari pihak korban," kata Abdul.

PSI Minta Maaf

Pembagian nasi kotak dalam program Rice Box PSI. Foto: Instagram/@psi_id
Ketua DPD PSI Jakarta Utara Darma Utama mengatakan program pembagian nasi kotak yang diberi nama Rice Box PSI itu bertujuan untuk membantu warung-warung makanan dan UMKM kuliner yang terdampak pandemi. Dalam program tersebut PSI tidak membuat makanan. Makanan itu berasal dari sejumlah warung makan atau UMKM.
ADVERTISEMENT
“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma Utama, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10).
Darma mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut agar kejadian keracunan makanan yang dibagikan tidak terulang kembali.
"Kami telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang. Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung,” tambahnya.
Sementara itu, pemilik warung, Lidya, meminta maaf atas kejadian keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. Dirinya mengatakan bahwa sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah bekerja sama dalam PSI menyediakan makanan untuk program Rice Box ini sejak Agustus lalu dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi untuk Rice Box. Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” ungkap Lidya.
***
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.