Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Selidiki Motif Keluarga yang Menyimpan 2 Mayat di Rumah
30 Januari 2018 18:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Kepolisian Sektor Cimahi Selatan mendalami penyebab meninggalnya dua jenazah yang disimpan dalam rumah selama kurang lebih dua tahun oleh anggota keluarganya. Polisi pun masih menyelidiki motif anggota keluarganya yang menyimpan kedua jenazah tersebut di dalam rumah. Kedua jenazah itu bernama Hanung Sobana (86 tahun) dan Hera Sriherawati (50 tahun).
ADVERTISEMENT
Kapolsek Cimahi Selatan AKP Sutarman mengatakan, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi mendalami kasus ini. Dua anggota keluarga yang menyimpan jenazah di dalam rumah tersebut yakni Neneng Hatidjah dan Denni Rohman telah diperiksa polisi. Neneng merupakan istri dari Hanung, sementara Denni merupakan anaknya.
"Unsur pidana masih didalami. Apabila ditemukan kita akan lanjuti," kata Sutarman saat ditemui di kantornya, Selasa (30/1).
Berdasarkan pemeriksaan terhadap Neneng dan Denni, Sutarman menyebutkan, Hanung meninggal lantaran sakit dan sudah uzur. Sementara Hera belum diketahui pasti penyebab meninggalnya.
"Suaminya meninggal karena sudah tua, juga sakit. Yang Hera ini tidak terlalu sakit. Ibunya bilang dia pamitan mau meninggal. Ya meninggal saja," katanya.
Sutarman mengatakan, Hanung meninggal pada Desember 2016 sedangkan Hera diduga telah meninggal sejak bulan Januari 2016. Kedua jenazah tersebut disimpan di ruang depan rumah mereka hingga menjadi tulang belulang.
ADVERTISEMENT
"Jenazah disimpan di ruang depan. Dialasi dipan kayu dan busa. Keduanya disimpan berdampingan," katanya.
Kendati demikian, pihaknya tidak melakukan autopsi terhadap dua jenazah tersebut. Dua jenazah itu langsung dimakamkan di TPU Melong Asih. Alasan tidak diautopsi, karena kondisi jenazah sudah berupa tulang yang telah mengering.
Namun, apabila saat pemeriksaan saksi ditemukan fakta baru, Sutarman mengatakan ada kemungkinan dua jenazah tersebut bakal diautopsi.
"Tulangnya utuh. Kita tidak autopsi karena susah sudah berupa tulang belulang. Tapi tulangnya utuh tidak ada yang patah," tutup Sutarman.