Polisi Selidiki Senior PPDS Undip Peras dr Aulia Rp 40 Juta per Bulan

2 September 2024 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus meninggalnya calon dokter spesialis yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro, Aulia Risma, memasuki babak baru. Aulia diduga bunuh diri akibat depresi usai lama alami perundungan dari seniornya.
ADVERTISEMENT
Terbaru, sejumlah fakta mula terungkap. Aulia tidak hanya mengalami perundungan, dia juga dimintai uang oleh seniornya. Jumlahnya mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 40 juta.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pola Artanto, mengatakan data pemalakan ini sudah dilaporkan oleh Kemenkes ke Polda Jawa Tengah.
"Data hasil investigasi dari kemenkes sudah diserahkan ke pihak kepolisian guna dilakukan penyelidikan dan pendalaman," kata Artanto saat dihubungi, Senin (2/9).
Artanto memastikan pihaknya akan mendalami data yang sudah dilaporkan Kemenkes tersebut.
"Bahan hasil investigasi kemenkes sebagai petunjuk pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikannya," lanjut Artanto.

Temuan Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan investigasi kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari.
ADVERTISEMENT
Hasil penyelidikan sementara Kemenkes terungkap bahwa almarhumah dokter Aulia kerap dipalak oleh seniornya. Pemalakan ini terjadi sejak semester pertama dari rentang waktu Juli-November 2022.
"Uang ini berkisar antara Rp 20-40 juta per bulan," kata juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril saat dikonfirmasi, Minggu (1/9).
Permintaan dana ini, kata Syahril, karena dokter Aulia ditunjuk sebagai bendahara angkatan. Dia bertugas untuk mengumpulkan pungutan dari teman-teman angkatan.