Polisi Selidiki Unsur Kesengajaan dalam Kebakaran Kapal di Benoa

10 Juli 2018 19:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana evakuasi kapal terbakar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana evakuasi kapal terbakar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran puluhan kapal di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Sumber api sendiri sementara diketahui berasal dari KM Cilacap Jaya Karya. Berdasarkan pemeriksaan para saksi ABK, kebakaran kapal berasal dari mesin.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Benoa Kompol Ni Made Sukerti menyebutkan saat kejadian tersebut kapal milik PT AKFI ini tak jauh dari kapal-kapal milik PT Intimas Surya.
"Dari keterangan saksi, sumber api dari kapal PT AKFI, 6 deretan pertama dan satu KM Cilacap itu yang di antara PT AKFI dan Intimas. Hasil dari interogasi jarak antara satu kapal dengan kapal yakni antara AKFI dan Intimas 7,5 meter. Panjang kapal sendiri 30 meter dan lebar 7,5 meter," kata Sukerti di Pelabuhan Benoa, Selasa (10/7).
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan. Salah satunya mengurangi air di dalam kapal untuk mengecek mesin yang diduga sumber munculnya api tersebut.
"Hari ini masih lakukan pengurangan air di dalamnya. Karena keterangan saksi itu ada di mesin di dalamnya. Hasil pengecekan ada titik api di sana. Namun itu masih tetap kami lakukan forensik, tunggu pengeluaran air di dek kapal. Sementara ini di kapal ada 3 mesin. Yang saat itu menyala sesuai SOP adalah mesin pendingin," jelasnya.
Sejumlah warga dan nelayan berusaha memadamkan api yang masih membakar sejumlah kapal ikan di Pelabuhan Benoa, Denpasar. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga dan nelayan berusaha memadamkan api yang masih membakar sejumlah kapal ikan di Pelabuhan Benoa, Denpasar. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Menurut data sementara kapal yang sudah teridentifikasi adalah 6 kapal milik PT AKFI, 7 kapala milik PT Intimas Surya dan 2+25 kapal milik PT Bandar Nelayan. Di mana sebelumnya hanya 2 yang teridentifikasi. Kini dari 25 tersebut 21 di antaranya telah terdata termasuk 4 yang selamat.
ADVERTISEMENT
"Dari 25, sudah 21 yang sudah kami identifikasi. Ditambah yang berhasil diselamatkan 4 kapal (PT Bandar Nelayan). Dan dua kapal yang Setengah habis. Data yang kami dapatkan sementara 21 milik PT Bandar Nelayan, tapi belum termasuk yang di ujung yang belum kami datakan karena titik api masih menyala," tambahnya.
Hingga saat ini, saksi yang diperiksa barulah para awak kapal. Sementara pihak perusahaan yang kapalnya terbakar nenurut Sukerti masih belum ada pemeriksaan. Namun jika dari keterangan saksi ada yang menyinggung perusahaan bukan tidak mungkin pemilik kapal akan juga dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Kalau ada dari saksi menyinggung perusahaan, ya akan kami lakukan pemanggilan. Dan pastinya untuk pengecekan ke perusahaan tersebut terkait kapal yang mereka miliki," kata Sukerti.
ADVERTISEMENT
Terkait adanya dugaan kesengajaan dalam kebakaran ini menurut Sukerti itu masih didalami. Ia juga menyampaikan hingga saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Belum, itu masih kami dalami," pungkasnya.
Seperti diketahui hingga hari ini pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi dari KM Cilacap Jaya Karya. Antara lain, 1 kapten kapal, namun tidak ada di lokasi saat kejadian, 2 penjaga mesin, 2 penjaga deck dan 8 ABK.
Selain itu pihak kepolisian juga masih menunggu hasil labforensik untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.