Polisi Sita Mesin Penghitung Uang saat Gerebek Kampung Bahari, Jakut

13 Juli 2024 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi gerebek Kampung Bahari yang terkenal sebagai kampung pengedar narkoba di Jakarta Utara, Sabtu (13/7).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi gerebek Kampung Bahari yang terkenal sebagai kampung pengedar narkoba di Jakarta Utara, Sabtu (13/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polres Metro Jakarta Utara menggerebek Kampung Bahari pada Sabtu (13/7). Sejumlah barang bukti turut disita dalam kegiatan itu, salah satunya mesin penghitung uang.
ADVERTISEMENT
"(Barang bukti yang disita) termasuk mesin penghitung uang," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arief Setyawan kepada wartawan.
Dengan ditemukannya mesin penghitung uang ini, Gidion menduga, ada perputaran uang dalam jumlah besar dalam transaksi narkoba di Kampung Bahari. Namun, hal ini masih perlu didalami lebih lanjut.
Polisi gerebek Kampung Bahari yang terkenal sebagai kampung pengedar narkoba di Jakarta Utara, Sabtu (13/7). Foto: Dok. Istimewa
"Kalau sampai menghitung pakai mesin penghitung uang apakah besar sekali (perputaran uang) itu sedang kita dalami," ungkapnya.
Penggerebekan ini dilakukan dalam rangkaian Operasi Nila 2024 yang dilakukan kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba. Dalam penggerebekan itu, ada total 31 orang yang diamankan polisi.
Gidion menerangkan, ada 200 personel yang dikerahkan dalam penggerebekan tersebut. Mereka menyisir setiap sudut di kawasan yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba itu.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, ditemukan sejumlah paket sabu berikut dengan alat pengisapnya.
"Paket besar sabu dengan berat bruto 103 gram, lalu 26 paket kecil sabu, 12 timbangan digital, 11 alat isap atau bong" beber Gidion.

Ada Drone untuk Pantau Aparat

Selain itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti lainnya seperti televisi, decoder, laptop, hingga drone. Ini disiapkan oleh para pelaku untuk memantau kehadiran aparat.
"Ini alat yang digunakan untuk memantau kalau terjadi penegakan hukum di wilayah tersebut. Kalau ada penangkapan mereka terlebih dahulu menaikkan drone ini, drone ini termonitor ini dari layar monitor yang sudah kita sita," ungkap Gidion.