Polisi soal Anak 12 Tahun Digilir 4 Remaja Pria: Bukan Pemerkosaan, Mau Sama Mau

13 Desember 2021 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 21 Desember 2021 13:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pemerkosaan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemerkosaan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus anak perempuan 12 tahun berhubungan seksual dengan 4 remaja pria berusia berusia 14-16 tahun bikin geger Bali. Kasus ini sudah ditangani polisi tetapi tak masuk pidana pemerkosaan.
ADVERTISEMENT
Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, dugaan awal, kasus ini bermula saat korban anak laki-laki mengajak anak perempuan untuk berhubungan seksual. Korban anak perempuan setuju dengan syarat dibayar.
"Jadi istilahnya sama-sama mau. Si ceweknya mau tapi dikasih duit berapa gitu," kata dia saat dihubungi Kumparan, Senin (13/12).
Adrian belum membeberkan jumlah transaksi antara para pelajar tersebut dalam kasus ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban anak laki-laki membayar sekitar Rp 300 ribu.
"Masih diselidiki berapa uang yang diberikan," kata dia.
Menurut Adrian, kasus ini tidak termasuk dalam perkara pemerkosaan. Hal ini karena tidak ada unsur pemaksaan.
"Enggak. Enggak ada pemaksaan. Jadi, istilahnya sama-sama mau. Si ceweknya mau tapi dikasih duit gitu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Polisi masih mendalami motif lima pelajar di Bali berhubungan seksual. Perbuatan asusila mereka direkam dan disebar ke media sosial.
Kasus persetubuhan terhadap anak tersebut berlangsung pada Selasa (7/12) sekitar pukul 10.30 WITA lalu. Satu anak perempuan usia 12 tahun bersetubuh dengan 4 anak laki-laki usia 14-16 tahun secara bergantian di sebuah rumah di Desa di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.