Polisi soal Data Ustaz-Santri Ponpes di Surabaya: Jangan Dikaitkan dengan PKI

29 September 2020 15:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir Foto: Facebook/Jhonny Isir
zoom-in-whitePerbesar
Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir Foto: Facebook/Jhonny Isir
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah video yang menyebut ada gerakan mencurigakan yang dilakukan oknum berseragam Satpol PP dan kepolisian yang berniat gelar swab tes malam hari di ponpes. Informasi awal diduga kejadian itu ada di Jombang, tapi ternyata kejadian itu di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu disampaikan KH Ahmad Zahro dan dilansir di akun YouTube NU Garis Lurus dan diunggah pada 26 September 2020. Ahmad Zahro di video itu bahkan menyebut kejadian itu mirip seperti tahun 1964.
Ahmad Zahro tidak menyebut secara spesifik kejadian apa di tahun 1964 itu. Namun, banyak spekulasi bermunculan kejadian tahun 1964 yang dimaksud Ahmad Zahro adalah gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap ponpes di Jawa Timur.
Menanggapi hal itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir mengatakan kegiatan pendataan ustaz dan santri ponpes di Surabaya untuk kepentingan pencegahan penularan virus corona. Data itu adalah untuk mengantisipasi terjadinya klaster penularan corona di pondok pesantren.
Jhonny meminta kepada semua pihak untuk tak berspekulasi lebih jauh, apalagi mengaitkan hal itu dengan gerakan PKI. Soal pendataan dilakukan tengah malam, Jhonny mengatakan hal itu disesuaikan dengan shift petugas yang berjaga.
ADVERTISEMENT
"Mas ndak ada zaman sekarang PKI, gila apa," ujar Jhonny, kepada kumparan, Selasa (29/9). "Jangan disangkutpautkan dengan PKI".
Jhonny mengatakan institusi Polri, khususnya di Polrestabes Surabaya tak pantas disamakan dengan PKI. "Polri itu dari tahun 1945, darah kita merah-putih," ujar Jhonny.
Lebih lanjut Jhonny mengatakan isu PKI dalam proses pendataan itu sengaja dimunculkan oleh sekelompok orang.
"Untuk menyentuh sisi psikis. Sisi psikis dari mana? Alim ulama kita yang memang punya pengalaman, begitu," ujar Jhonny. ***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)