Polisi soal Kerajaan Angling Dharma Pandeglang: Itu Hanya Simbol

23 September 2021 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah sudah melakukan penyelidikan terkait kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten. Penyelidikan yang dimaksud adalah mendatangi padepokan Angling Dharma pada Rabu (22/9) malam.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penyelidikan itu dan bertemu dengan pimpinan padepokan, Iskandar Jamaludin Firdaus (70), disimpulkan bahwa Angling Dharma hanyalah simbol dari padepokannya. Bukan sesuatu yang serius dan harus ditindakanjuti secara pidana.
"Kita sudah melakukan penyelidikan dan perlu disampaikan ke masyarakat umum, bahwa ini (Angling Dharma) bukan sebuah kerajaan, itu hanya sebuah simbol," kata Belny kepada wartawan, Kamis (23/9).
Kemunculan Kerajaan Angling Dharma di Kampung Salangari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Belny, Iskandar atau biasa disebut Baginda Sultan hanya menyukai aksesoris bernuansa kerajaan dan raja. Dari hasil penyelidikan, tidak ditemukan adanya penyimpangan yang mengarah seperti Sunda Empire atau pun Keraton Agung Sejagat.
"Sejauh ini kegiatannya hanya membantu masyarakat yang susah. Mulai dari membangunkan rumah yang tidak layak huni, sampai memberi santunan kepada anak yatim piatu dan para janda. Kalau untuk dananya sendiri, dia mendapatkannya dari orang yang meminta doa kepadanya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Belny meyakinkan, belum ada masyarakat yang melapor merasa dirugikan karena kegiatan-kegiatannya. Selain itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak berpikiran negatif terlebih dahulu.
"Saya minta kepada masyarakat Pandeglang, untuk tidak gampang terpengaruh oleh isu-isu yang beredar selama ini. Karena itu bisa membuat kegaduhan," tutupnya.
Sementara Ketua MUI Pandeglang, Kh Tb Hamdi Ma'ani memastikan tidak ada yang menyimpang dari perilaku Iskandar Jamaludin.
Dia juga mendukung langkah pria yang kerap berpakaian seperti raja dalam membantu warga miskin.
"Angling Dharma itu orang baik, beliau membantu orang-orang tidak mampu. Dari hasil penelusuran beliau sejauh tidak dikategorikan menyimpang," singkatnya.