news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Soal Penembakan di Bintaro Diduga Libatkan Staf DPRD: Tak Ada Kaitannya

3 Desember 2021 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Halaman Monumen Nasional (Monas), Kamis (2/12). Foto: Nugroho GN/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Halaman Monumen Nasional (Monas), Kamis (2/12). Foto: Nugroho GN/kumparan
ADVERTISEMENT
Ipda OS, pelaku penembakan di exit tol Bintaro pada 26 November 2021, masih diperiksa. Statusnya juga belum ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, polisi juga membantah jika O, memiliki kedekatan dengan Ketua DPRD DKI. Sebelumnya memang ada kabar, jika O bekerja sebagai staf di DPRD DKI Jakarta.
O merupakan seorang warga yang melaporkan kejadian penguntitan sebelum kejadian penembakan ini terjadi.
"Tidak ada kaitannya sama sekali. Tidak ada kaitannya. Tidak ada kaitannya ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/12).
Meski begitu Zulpan menyebut, O memiliki hubungan personal kepada Ipda OS. Pada saat penguntitan itu O mengadu ke Ipda OS. . Saat itu, Ipda OS lalu mencoba mendekati mobil yang diduga mengikut O.
Namun, Zulpan memang belum menjelaskan identitas O.
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
"Ini hanya hubungan personal Ipda OS dengan saudara O. Tidak ada kaitannya dengan yang disangkakan kaitannya dengan Ketua DPRD kita. Nggak ada. Tidak ada sama sekali," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dalam pembicaraan mereka komunikasi juga tidak ada menyebut nama-nama itu. Jadi tidak ada. Hanya hubungan personal melibatkan mereka berdua. Perlu diluruskan itu," tambahnya.
Kasus penembakan di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (26/11) pukul 19.00 WIB terungkap. Pelakunya adalah seorang polisi yang bertugas di Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya, Ipda OS.
Dalam insiden itu, Ipda OS menembak 2 korban berinisial MA dan PP yang mengaku sebagai wartawan. PP akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Polri.