Polisi soal Penyebab Tewasnya Afif Remaja di Padang: Patah Tulang Punggung

30 Juni 2024 22:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumbar Irjen Suharyano memperlihatkan foto para terduga pelaku tawuran saat diamankan di Mapolsek Kuranji, tidak ada Afif Maulana.  Foto: Irwanda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumbar Irjen Suharyano memperlihatkan foto para terduga pelaku tawuran saat diamankan di Mapolsek Kuranji, tidak ada Afif Maulana. Foto: Irwanda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono memastikan penyebab tewasnya siswa SMP bernama Afif Maulana yang ditemukan di bawah jembatan di Kuranji, Padang, bukan karena disiksa oknum polisi. Afif dituding polisi akan terlibat tawuran.
ADVERTISEMENT
Suharyono lalu membeberkan hasil pemeriksaan visum terhadap Afif. Hasilnya, Afif disebut mengalami patah tulang punggung hingga menembus paru-parunya. Inilah yang disebut sebagai penyebab tewasnya Afif.
"Kemudian ada patah tulang. Tulang punggung bagian iga kiri belakang nomor satu sampai 6. Itu kemudian dari patahan menusuk paru-paru robek 11 centimeter. Itu penyebab kematiannya," kata Suharyono di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6).
TKP jembatan tempat Afif Maulana yang diduga terjatuh saat tawuran. Foto: Irwanda/kumparan
Suharyono juga membantah ada lebam karena pemukulan di tubuh Afif. Menurutnya, lebam itu muncul karena Afif mengalami lecet setelah jatuh dari motornya.
"Pertama adalah, visum luar: ada lecet-lecet di tubuh iya. Ada luka memar, iya. Karena dugaan jatuh dari sepeda motor, dugaan (akibat) melompat ke sungai kemudian ada luka-luka," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kemudian lebam. Jadi sebenarnya disampaikan pihak tertentu sehingga terekspos itu, adalah lebam. Lebam mayat. Lebam mayat muncul karena 9 jam sejak pukul 03.40 sampai 11.55 WIB jenazah ditemukan oleh saksi," tandasnya.
Detail Peristiwa Versi LBH
Ini detail peristiwa versi LBH:
Pada pukul 04.00 WIB, Minggu (9/6), AM dan seorang korban lain berinisial A sedang berboncengan sepeda motor menuju utara di jembatan tersebut.
"Mereka dihampiri oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang menendang motor mereka, menyebabkan mereka terjatuh," kata Indira.
AM terpelanting sejauh 2 meter dari A. A mengambil ponselnya dari jok motor yang terbuka akibat jatuh tersebut.
"A ditangkap dan dibawa ke Polsek Kuranji oleh polisi. A melihat AM berdiri dikelilingi polisi yang memegang rotan sebelum kehilangan jejaknya," ujar Indira.
ADVERTISEMENT
Indra melanjutkan, "Di Polsek Kuranji, A dan korban lainnya diinterogasi dan disiksa. A dan lainnya kemudian dibawa ke Polda Sumbar, dipaksa berjalan jongkok, dan berguling hingga muntah. Kalau belum muntah belum boleh berhenti."
Mereka dibebaskan setelah membuat perjanjian tidak mengulangi kesalahan.
Pukul 11.55 WIB, warga menemukan mayat AM di bawah jembatan. Tubuh AM penuh luka, kepalanya berdarah. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk autopsi.
Ayah AM melaporkan kejadian ini ke Polresta Padang dengan Nomor Laporan: LP/B/409/VI/2024/SPKT/POLRESTA PADANG/POLDA SUMATERA BARAT.