Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi Sudah Kantongi Identitas Penyebar Hoaks Telur Palsu
27 Maret 2018 18:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Baru saja isu penyerangan ulama mereda, kembali muncul informasi mengenai telur palsu yang menyebar melalui media sosial. Isu telur palsu tersebut sudah dinyatakan hoaks, bahkan Syahroni, seorang pria yang disebut menyebarkan video tersebut ke medsos juga sudah meminta maaf.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Polri mempercayai kalau ada aktor intelektual di balik menyebarnya isu telur palsu tersebut. Setelah diselidiki, polisi berhasil mengantongi identitas oknum tersebut.
"(Pelaku) masih penyelidikan, yang jelas sudah terdeteksi sama kita. Ya kita sedang menyelidiki karena bukan hanya satu (lokasi), tapi ada beberapa lokasi, kita sudah juga melakukan penyelidikan terhadap penyebarnya itu," ujar Kasubdit II Dittipid Siber Bareskrim Polri, Kombes Asep Safrudin dalam jumpa pers di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).
Asep menjelaskan, Syahroni yang sempat diduga memviralkan video telur palsu tersebut hanyalah orang yang terpapar isu telur palsu.
"Pak Syahroni kemarin juga sudah kita tanya, jadi bukan beliau yang menyebarkan dan beliau hanya menjelaskan ada berita bohong," jelas Asep.
ADVERTISEMENT
Menurut Asep, pihak kepolisian tidak bisa sembarangan dalam membuat keputusan untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka dalam suatu tindak pidana.
"Kita juga melihat bagaimana tujuan dan niatnya, beliau tidak serta merta kita langsung penegakan hukum, tapi kita dengar sendiri dari beliau karena ketidaktahuannya dia. Dan setelah dijelaskan seperti itu ya kita saksikan dia minta maaf dan memang tidak ada niatan lain apa lagi ditunggangi oleh faktor-faktor di luar sampai saat ini tidak," bebernya.
Oleh karena itu, jajarannya hanya mengejar para pelaku yang dengan sengaja menyebarkan berita palsu atau bohong di media sosial.
"Nah, itu video yang memviralkan itulah yang kita selidiki. Kalau memang ada orang akunnya itu, kita ketahui identitasnya, kita akan lakukan penindakan terhadap mereka. Mudah-mudahan kita bisa melakukan penegakan hukum," pungkasnya.
ADVERTISEMENT