Polisi Swedia Tangkap 15 Orang yang Cegah Aksi Salwan Momika Bakar Al-Quran

4 September 2023 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salwan Momika dikawal polisi dalam aksinya pada 20 Juli 2023. Foto: TT News Agency/Caisa Rasmussen via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Salwan Momika dikawal polisi dalam aksinya pada 20 Juli 2023. Foto: TT News Agency/Caisa Rasmussen via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salwan Momika (37) lagi-lagi berulah membakar buku yang disebutnya salinan Al-Quran. Aksinya kali ini digelar di Malmo, kota di Swedia yang memiliki populasi imigran dan muslim yang cukup banyak, pada Minggu (3/9).
ADVERTISEMENT
Seperti aksi Momika sebelum-sebelumnya, aksi ini ditentang oleh massa—utamanya umat Islam. Sebanyak 15 orang yang berusaha mencegah Salwan Momika membakar kitab suci tersebut bahkan ditangkap polisi.
Mengutip Anadolu, sekitar 100 pengunjuk rasa melemparkan batu dan botol ke arah polisi dan Momika, seorang pengungsi Irak yang tinggal di Stockholm. Aksi Momika seperti biasa mendapat perlindungan polisi karena membakar kitab suci tak dilarang di Swedia.
Polisi menjauhkan Momika dari tempat kejadian setelah terjadi perkelahian dan menangkap 15 pengunjuk rasa.
"Kehadiran polisi dalam jumlah besar terus berlanjut di daerah tersebut jika terjadi insiden," kata polisi Malmo.
Sedangkan AFP mengutip media lokal setempat mengatakan, jumlah massa yang berkumpul memprotes aksi Momika mencapai 200-an. Sejumlah orang melemparkan batu ke arah Momika dan beberapa lainnya mencoba menerobos penjagaan sebelum dihentikan oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Terlihat pula seorang pria mencoba menghentikan mobil polisi yang membawa Momika dari lokasi dengan mendahuluinya.
Seorang pria berjaket biru menjotos Salwan Momika di Swedia. Foto: Twitter/@Islamstrenght

Motif Salwan Momika

Sejumlah analis menyebut motif Momika melakukan aksi provokatif membakar Al-Quran adalah untuk cari perhatian (caper) agar izin tinggalnya diperpanjang oleh otoritas Swedia. Dia berharap mendapat kecaman dan ancaman dari negara asalnya, Irak, akibat ulahnya.
Jika itu tercapai, maka dia bisa membuktikan kepada pemerintah Swedia bahwa dia benar-benar perlu perlindungan karena jika kembali ke negaranya maka nyawanya terancam.
Untuk mencapai tujuan, Salwan yang semula beragama Kristen mendeklarasikan diri sebagai seorang ateis yang berpandangan liberal.
Aksi Momika yang berulang kali membakar dan menodai Al-Quran telah memicu kemarahan kepada Swedia dan ketegangan diplomatik antara Swedia dan beberapa negara Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga memanggil Dubes Swedia di Jakarta untuk menyampaikan kecaman.