Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polisi Swedia Tangkap 15 Orang yang Cegah Aksi Salwan Momika Bakar Al-Quran
4 September 2023 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seperti aksi Momika sebelum-sebelumnya, aksi ini ditentang oleh massa—utamanya umat Islam. Sebanyak 15 orang yang berusaha mencegah Salwan Momika membakar kitab suci tersebut bahkan ditangkap polisi.
Mengutip Anadolu, sekitar 100 pengunjuk rasa melemparkan batu dan botol ke arah polisi dan Momika, seorang pengungsi Irak yang tinggal di Stockholm. Aksi Momika seperti biasa mendapat perlindungan polisi karena membakar kitab suci tak dilarang di Swedia.
Polisi menjauhkan Momika dari tempat kejadian setelah terjadi perkelahian dan menangkap 15 pengunjuk rasa.
"Kehadiran polisi dalam jumlah besar terus berlanjut di daerah tersebut jika terjadi insiden," kata polisi Malmo.
Sedangkan AFP mengutip media lokal setempat mengatakan, jumlah massa yang berkumpul memprotes aksi Momika mencapai 200-an. Sejumlah orang melemparkan batu ke arah Momika dan beberapa lainnya mencoba menerobos penjagaan sebelum dihentikan oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Terlihat pula seorang pria mencoba menghentikan mobil polisi yang membawa Momika dari lokasi dengan mendahuluinya.
Motif Salwan Momika
Sejumlah analis menyebut motif Momika melakukan aksi provokatif membakar Al-Quran adalah untuk cari perhatian (caper) agar izin tinggalnya diperpanjang oleh otoritas Swedia. Dia berharap mendapat kecaman dan ancaman dari negara asalnya, Irak, akibat ulahnya.
Jika itu tercapai, maka dia bisa membuktikan kepada pemerintah Swedia bahwa dia benar-benar perlu perlindungan karena jika kembali ke negaranya maka nyawanya terancam.
Untuk mencapai tujuan, Salwan yang semula beragama Kristen mendeklarasikan diri sebagai seorang ateis yang berpandangan liberal.
Aksi Momika yang berulang kali membakar dan menodai Al-Quran telah memicu kemarahan kepada Swedia dan ketegangan diplomatik antara Swedia dan beberapa negara Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga memanggil Dubes Swedia di Jakarta untuk menyampaikan kecaman.