Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembacokan Bercelurit yang Tewaskan 1 Warga Sampang

19 November 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman. Foto: Dok. Humas Polda Jatim
zoom-in-whitePerbesar
Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman. Foto: Dok. Humas Polda Jatim
ADVERTISEMENT
Tim Polda Jatim menangkap dua pelaku carok massal di Desa Ketapang Laok, Kabupaten Sampang. Total, kini tiga pelaku telah diamankan.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami amankan lagi dua orang. Sama kemarin jadi tiga," kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol M Farman saat dikonfirmasi, Selasa (19/11/2024).
Ditanya soal identitas, Farman belum bisa menjelaskan detail. Sebab, hingga saat ini para pelaku masih dilakukan pemeriksaan intensif.
"Sabar dulu. Masih diperiksa, didalami lagi," jelasnya.
Sebelumnya satu pelaku berinisial FS berhasil ditangkap pada Senin (19/11). Kini statusnya sudah tersangka. FS juga tengah diperiksa intensif di Polda Jatim.
Insiden berdarah yang terjadi pada Minggu (17/11/2024) itu menewaskan seorang saksi dari salah satu paslon di Pilkada Sampang, yakni Jimmy Sugito Putra.
Jimmy merupakan warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang. Dia merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh). Pengeroyokan yang melibatkan sekelompok orang bersenjata celurit ini diduga terkait dengan Pilkada Sampang.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto yang turun langsung ke Sampang menegaskan akan menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam insiden carok massal itu.
"Tim Jatanras yang dipimpin Dirreskrimum sedang melakukan pengejaran. Mudah-mudahan bisa kami amankan semua pelakunya dan dihukum seadil-adilnya," tegasnya saat konferensi pers di Polres Sampang, kemarin (18/11/2024).
Sementara untuk motif, Imam menyatakan masih terus dilakukan pendalaman. Pihaknya belum bisa menjelaskan detail karena masih dalam pendalaman dan pengembangan.
"Motif saat ini sedang kami dalami, mudah-mudahan tidak ada kaitannya dengan politik. Begitupun peran FS, saat ini juga sedang kami dalami. Nanti kalau sudah ketangkap semua, baru bisa kami ketahui konstruksi dari kasus ini," tandasnya.