Polisi Tangkap 9 Orang Terkait Robohnya Jembatan di India

1 November 2022 2:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyelamat mencari korban setelah jembatan gantung runtuh di kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, India, 31 Oktober 2022. Foto: REUTERS/Stringer
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyelamat mencari korban setelah jembatan gantung runtuh di kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, India, 31 Oktober 2022. Foto: REUTERS/Stringer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korban tewas dalam peristiwa robohnya jembatan di Gujarat, India pada Minggu (30/10) terus bertambah. Buntut kejadian tersebut, kepolisian India menangkap sembilan orang pada Senin (31/10), di antaranya kontraktor dan petugas tiket.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, selain kontraktor dan petugas tiket, ada juga staf manajerial dan tiga penjaga keamanan yang ditangkap karena dinilai gagal mengatur kerumunan sebelum jembatan runtuh.
Polisi setempat menyebut, kemungkinan akan ada penangkapan lebih banyak sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Sementara korban meninggal mencapai 134 orang dan banyak anak-anak yang menjadi korban. Saat kejadian, memang keadaan jembatan di atas sungai Manchu tersebut sedang ramai karena sedang merayakan hari Diwali dan Chath Puja.
Dari rekaman CCTV sesaat sebelum kabel jembatan putus, terlihat orang-orang memadati jembatan tersebut sebelum kabel jembatan putus dan membuat ratusan orang jatuh dari ketinggian sekitar 10 meter ke sungai Manchu.
Tim penyelamat mencari korban setelah jembatan gantung runtuh di kota Morbi di negara bagian barat Gujarat, India, 31 Oktober 2022. Foto: REUTERS/Stringer
Ashwin Mehra, salah satu korban selamat menceritakan ada beberapa orang yang menggoyangkan jembatan sebelum jembatan itu terputus.
ADVERTISEMENT
"Ada sekitar 15-20 anak laki-laki berusia antara 20-25 tahun yang mengguncang jembatan itu," kata Mehra.
Saat kejadian, ada sekitar 400 orang yang membeli tiket untuk berjalan di atas jembatan teersebut. Berdasarkan data korban tewas yang dilihat Reuters, sekitar 35 korban tewas berusia di bawah 14 tahun.
"Saya tidak bisa tidur semalaman karena membantu operasi penyelamatan. Saya membawa banyak anak-anak ke rumah sakit," kata Raju, salah satu saksi.
Operasi pencarian disulitkan karena air sungai yang berlumpur. Seorang pejabat yang berada di lokasi bahkan mengatakan, kemungkinan masih ada orang yang terjebak di antara bongkahan jembatan.
Oreva, perusahaan yang selama ini bertugas merawat jembatan itu selama 15 tahun, diketahui tidak memberikan informasi apa pun ke aparat setempat bahwa mereka akan membuka kembali jembatan itu setelah renovasi.
ADVERTISEMENT
Selama ini, jembatan tersebut dikelola oleh petugas kotamadya dan membatasi jumlah orang yang bisa melintasi jembatan itu sebanyak 20 orang.
Menteri Dalam Negeri bagian Gujarat Harsh Sanghavi mengatakan, pemerintah telah mengajukan gugatan pidana terhadap lembaga yang menangani pemeliharaan jembatan tersebut. Komite investigasi khusus pun telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut.
Sebagai upaya penyelamatan dan pencarian korban lainnya, Kepala Menteri negara bagian Gujarat Bhupendra Patel mengatakan personel angkatan darat, laut, dan udara telah dikerahkan. Selain itu, ia juga menyampaikan korban jembatan roboh di sungai Manchu akan mendapatkan santunan.
“Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga warga yang kehilangan nyawa dalam tragedi itu. Pemerintah negara bagian akan memberikan masing-masing Rp 75 juta kepada keluarga korban yang meninggal dan Rp 9 juta untuk yang terluka, ” ungkap Patel dalam cuitan yang ditulis di akun Twitternya.
ADVERTISEMENT