Polisi Tangkap Pembunuh 2 Wanita di India yang Dijadikan Tumbal Pesugihan

Ilustrasi kepolisian India. Foto: AFP/Arun Sankar

Kepolisian India menangkap tiga orang tersangka yang diduga telah membunuh dua orang perempuan untuk dijadikan tumbal pesugihan pada Rabu (12/10).

Pembunuhan ini dilakukan karena para tersangka meyakini hal tersebut akan mendatangkan kekayaan kepada mereka.

Kejadian ini bermula setelah sepasang suami istri, Bhagaval Singh dan Laila Singh, asal negara bagian Kerala mengalami kesulitan untuk membayar utangnya. Singh telah terkenal sebagai orang yang mempraktikkan okultisme (kepercayaan pada hal mistis).

Untuk mengatasi permasalahannya, mereka membayar Mohammed Shafi sebesar Rp 56 juta guna menjebak kedua korban datang ke rumah Singh. Shafi sendiri yang mengatakan bahwa pengorbanan dapat membawa pasangan suami istri tersebut kekayaan yang mereka butuhkan.

Setelah sampai di rumah Singh, korban kemudian dilecehkan dan dibunuh secara brutal. Kejadian tersebut terjadi pada September 2022.

Ilustrasi orang miskin di India. Foto: AFP/Chandan Khann

Kedua korban diidentifikasi sebagai Padmam (57) dan Rosli (49). Setelah dimutilasi, tubuh mereka dikuburkan di kompleks perumahan pasangan suami istri Singh.

"Kami sudah menyelidiki kasus perempuan pertama yang hilang ketika kami menemukan bahwa lokasi ponsel terakhir dari korban perempuan lainnya yang hilang bulan September lalu juga di sekitar rumah pasangan itu," kata Kumar, seperti dikutip dari AFP.

"Dulu banyak orang datang ke sini untuk pengobatan patah tulang, memar, dan penyakit lainnya. Kami tidak pernah curiga ada yang busuk dan dia juga sopan," kata salah satu warga yang tinggal di sekitar rumah Singh, Gopan K.

Faktanya, kepercayaan pada sihir dan okultisme tetap tersebar luas di banyak daerah suku dan terpencil di India. Praktik pesugihan manusia masih sering ditemukan di negara tersebut.

Pada awal Oktober, dua pria juga ditangkap karena diduga membunuh seorang anak berusia enam tahun di ibu kota New Delhi.

Pelaku yang merupakan pekerja konstruksi, berkata kepada polisi bahwa mereka berada di bawah pengaruh ganja dan membunuh bocah itu sebagai pengorbanan kepada dewa Hindu Siwa untuk menjadi kaya.

Penulis: Thalitha Yuristiana.