Polisi Telusuri Jejak Komunikasi Bomber Pos Polisi Sukoharjo
ADVERTISEMENT
Kondisi kesehatan Rofik Asharuddin, bomber di Pos Pol Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, semakin membaik. Rofik kini menjalani proses pemeriksaan dan menjadi tahanan Densus 88 di Polda Jateng.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menjelaskan proses pemeriksaan masih berlanjut. Saat ini, fokus pemeriksaan adalah menelusuri jejak komunikasi Rofik.
"Kepada siapa dia berkomunikasi, kepada siapa dia memperkenalkan juga paham seperti itu," kata Rycko ditemui usai giat Halalbihalal di Markasnya, Selasa (11/6).
Saat ini, kata Rycko, Rofik dalam proses penahanan 40 hari pertama. Nantinya, setelah kondisinya berangsur pulih, Rofik akan menempati sel terpisah Rutan Mapolda Jateng. Dia akan bergabung dengan 10 terduga teroris yang lebih dulu diamankan Densus beberapa waktu lalu.
"Kami sudah siapkan sel, kan kami juga punya tahanan yang kemarin 10 orang," ucapnya.
Disinggung soal cara tersangka mendapatkan bahan-bahan peledak, menurut Rycko, Rofik membelinya secara parsial. Musababnya, bahan yang digunakan sebagai bahan peledak merupakan material umum yang digunakan untuk kebutuhan dapur sehari-hari.
ADVERTISEMENT
"Dan bahan parsial itu tidak dilarang dan ada di mana saja," ujar Rycko.
"Itu kan sebenarnya digunakan untuk keperluan dapur, sehari-hari ya, kalau dibatasi nanti yang protes ibu-ibu," sambung Rycko.
Seperti diketahui, Rofik Asharudin melakukan pengeboman di Pos Pol Lalu Lintas Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6). Dalam aksinya, Rofik menggunakan bom berkekuatan rendah dan menyebabkan dirinya terluka.