Polisi Telusuri Unsur Pidana Insiden Terbakarnya Pipa Minyak di Cimahi

25 Oktober 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menyaksikan kebakaran pipa minyak milik PT Pertamina di Melong, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Warga menyaksikan kebakaran pipa minyak milik PT Pertamina di Melong, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan institusinya masih menelusuri ada tidaknya unsur pidana di peristiwa terbakarnya pipa minyak Pertamina di Cimahi pada Selasa (22/10).
ADVERTISEMENT
Menurut Trunoyudo, pasca-insiden itu, tim forensik dari Puslabfor Mabes Polri masih melakukan penyelidikan. Penyelidikan itu untuk menemukan alat bukti serta mengungkap unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Dari tahap awal pascakejadian, kita proses penyelidikan. Kenapa penyelidikan? Untuk mencari suatu kebenaran terkait pidana atau bukan pidana. Dicari alat bukti," kata Trunoyudo melalui sambungan telepon, Jumat (25/10).
Trunoyudo menambahkan institusinya juga menggali keterangan dari saksi, terutama yang berada di lokasi kejadian dan melihat secara langsung detik-detik terjadinya kebakaran. Saksi yang diperiksa antara lain adalah karyawan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), yang sedang mengerjakan proyek kereta cepat di sana.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Sebelumnya, Tim Puslabfor dari Mabes Polri bersama jajaran Polres Cimahi telah melakukan olah TKP di lokasi terjadinya kebakaran pada Rabu (23/10). Tim Puslabfor berjumlah empat orang melakukan olah TKP sejak pukul 15.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Mereka menyusuri sejumlah titik di sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
Pipa milik Pertamina yang terletak di Kampung Mancong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, terbakar pada Selasa (22/10). Kuat dugaan terbakarnya pipa Pertamina itu disebabkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (PT KCIC) yang ada di sana.
Peristiwa itu menyebabkan satu orang meninggal dunia. Dia yang meninggal adalah tenaga kerja asal China yang bernama Li Xuanfeng.
Li bekerja di PT Ming Shun Construction, subkontraktor China Railway Group Limited (CREC), kontraktor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Li adalah operator alat berat atau crane dalam proyek itu. Dugaan sementara, alat berat yang dioperasikan Li menancap pipa minyak Pertamina dan membuat kebakaran. Jenazah Li kini dilarikan ke RS Sartika Asih untuk diautopsi.