Polisi Tembak Anton karena Pegang Alat Pemicu Ledakan

14 Mei 2018 1:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menembak mati terduga teroris di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, yang bernama Anton Ferdiantono.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung menerangkan penembakan dilakukan karena saat polisi memeriksa lokasi ledakan, Anton yang berada di dalam kamarnya masih memegang alat pemicu ledakan bom. Tidak ingin mengambil resiko, aparat Jihandak dan Gegana langsung melumpuhkan Anton di kamarnya.
"Kami ke TKP dan melihat bahwa ada 3 orang lagi dan 1 orang bernama Anton masih pegang switching, oleh karena itu petugas tidak mengambil resiko dengan melaksanakan ini kita lumpuhkan," kata Frans di lokasi, Senin (14/5)..
Suasana di Rusun Wonocolo usai ledakan bom. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Rusun Wonocolo usai ledakan bom. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Ada beberapa kali ledakan yang terdengar di Rusunawa Wonocolo. Frans menyebutkan, ledakan pertama di rumah susun itu melukai anak-anak Anton. Saat ini anak penjual kue yang merakit bom itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Khadijah, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
"Yang di Rumah Sakit Khadijah satu selamat anak laki-laki, dan yang kedua dua anak wanita masih di RS Khadijah dengan ledakan pertama," katanya.
Korban ledakan bom di Sidoarjo. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Korban ledakan bom di Sidoarjo. (Foto: Dok. Istimewa)