Polisi Tembak Mati 2 Pengunjuk Rasa dan Merusak Rumah Penduduk Muslim di India

12 Juni 2022 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota serikat pengemudi becak membakar representasi bendera nasional India dan gambar Nupur Sharma, di Karachi, Pakistan, Selasa, 6 Juni 2022. Foto: K.M. Chaudary/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Anggota serikat pengemudi becak membakar representasi bendera nasional India dan gambar Nupur Sharma, di Karachi, Pakistan, Selasa, 6 Juni 2022. Foto: K.M. Chaudary/AP Photo
ADVERTISEMENT
Dua remaja ditembak mati oleh kepolisian India di tengah protes yang terjadi atas pernyataan Juru Bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Para pengunjuk rasa menuntut turun ke jalan usai salat Jumat di berbagai wilayah di India dan negara-negara tetangga untuk mengutuk pernyataan tersebut. Polisi kemudian menembaki kerumunan di kota timur Ranchi tersebut.
"Polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa dan peluru mengenai beberapa dari mereka, mengakibatkan kematian dua orang," ungkap petugas polisi dari kota Ranchi timur, dikutip dari AFP.
Ratusan pengunjuk rasa juga diamankan oleh kepolisian dan sampai saat ini belum dibebaskan.
Sementara itu, beredar video petugas kepolisian merusak sejumlah bangunan yang diduga merupakan milik warga muslim yang ikut dalam protes tersebut.
Petugas meyakini bahwa rumah tersebut berdiri di tengah tanah dan dibangun secara ilegal.
"Tempat tinggal 2 tersangka yang ditangkap adalah ilegal dan tanpa izin. Kami telah mengambil tindakan dengan buldoser. Lebih banyak orang sedang diidentifikasi. Akan ada tindakan terkoordinasi pada setiap properti ilegal yang ditemukan," tutur petugas kepolisian, dikutip dari ANINews.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kini partai berkuasa di India pimpinan PM Narendra Modi, Bharatiya Janta Party (BJP), telah menskorsing juru bicara nasionalnya, Nupur Sharma atas pernyataannya yang menghina Nabi Muhammad.
"Keanggotaan utama Anda (Sharma) segera dihentikan dan Anda dikeluarkan dari partai," kata pihak bidang komunikasi di kantor Presiden BJP di kota Delhi, Adesh Gupta, dikutip dari media India, The Free Press Journal.