Polisi Temukan 3 Bahan Peledak-Puntung Rokok di TKP Ledakan Petasan di Blitar

21 Februari 2023 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto (kanan) menyampaikan hasil pemeriksaan ledakan petasan di Blitar, Selasa (21/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo (kiri) didampingi Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto (kanan) menyampaikan hasil pemeriksaan ledakan petasan di Blitar, Selasa (21/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Labfor Polda Jatim telah melakukan olah TKP di lokasi ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar.
ADVERTISEMENT
Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo, mengatakan, sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi di antaranya berupa tiga panci, wajan, pecahan logam dan satu puntung rokok.
Akan tetapi, polisi belum bisa memastikan apakah puntung tersebut menjadi penyebab utama ledakan hebat itu. Polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Di TKP juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kita temukan bahan yang lain," ujar Sodiq, Selasa (21/2).
Tim loboratorium dan Forensik (LABFOR) Polda Jatim melakukan penyelidikan penyebab ledakan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Foto: Irfan Anshori/ANTARA FOTO
Sodiq menjelaskan, Labfor Polda Jatim telah melakukan pemeriksaan secara laboratorium forensik serta menemukan barang bukti jenis bahan peledak di area dapur rumah produksi mercon.
Sejumlah jenis bahan peledak itu di antaranya kalium klorat, alumunium dan sulfur.
ADVERTISEMENT
"Itu bahan peledak, kalau dicampur menjadi bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon, atau bahan isian bondet. Sampai saat ini hasilnya seperti itu," jelasnya.
Dia mengungkapkan, penanganan low explosive lebih sulit daripada high explosive. Sebab, low explosive sangat sensitif terhadap gesekan dan tekanan.
Lebih lanjut, Labfor Polda Jatim juga menemukan pusat ledakan berdiameter sekitar dua meter dengan kedalaman 5,8 cm atau setengah meter lebih.
"Artinya itu yang memberikan ledakan yang cukup besar, dari barang bukti yang kita temukan. Ada tiga panci, yang ukuran sekitar 5 kg, kemudian ada wajan segitu juga (ukurannya), kira kira isiannya antara 15-20 kg, bahan peledaknya. Tapi ini masih prediksi ya, karena kita gak tahu pastinya," kata Sodiq.
Foto udara sejumlah rumah rusak berat dampak ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Foto: Humas Polres Blitar Kota/Antara Foto