Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Polisi telah menemui rombongan pesepeda yang masuk ke Jalan Tol Jagorawi. Total ada tujuh orang pesepeda yang terlibat dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi , Kompol Fitrisia Kamila Tarsan, kemudian mewawancarai salah satu pesepeda bernama Sutrisno. Kamila menanyakan alasan mengapa mereka bisa sampai masuk ke jalan tol.
"Kami bertemu Pak Sutrisno salah satu dari pesepeda tersebut. Untuk Pak Sutrisno mungkin bisa dijelaskan kenapa bisa sampai naik sepeda ke Tol Jagorawi? Masuknya dari mana finishnya gimana?" tanya Kamila, Senin (14/9).
Sutrisno kemudian meminta maaf terkait peristiwa tersebut. Ia mengatakan saat itu dirinya bersama dengan rekannya melakukan start dari rest area dan hendak menuju Gadog. Namun di tengah perjalanan ia terpisah dari rombongan hingga akhirnya masuk ke dalam tol.
"Sekembalinya dari atas turun ketinggalan rombongan akhirnya rombongan ada yan capek, bingung, ternyata masuk tol akhirnya kami daripada balik akhirnya melanjutkan perjalanan tersebut walau pun itu menantang. Sekali lagi saya mohon maaf karena kondisinya sudah pada capek, bingung, marah, akhirnya kami melakukan hal yang tidak semestinya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Kamila kemudian mengingatkan kepada Sutrisno jika aksi yang mereka lakukan itu berbahaya. Selain itu ia memastikan pihaknya tetap akan melanjutkan proses hukum.
"Itu sangat berbahaya yang bapak lakukan, untuk dikemudian hari jangan diulangi lagi dan proses hukum tetap kami lanjutkan," kata Kamila.
"Saya harap ini yang terakhir jadi pelajaran hidup juga," tutup dia.
Sebelumnya sebanyak 7 pesepeda terekam video menerobos Tol Jagorawi tepatnya di KM 46 Bogor, Jawa Barat. Aksi mereka tersebar di media sosial dan menjadi viral.
Pihak Jasa Marga sebagai pengelola tol menegaskan sepeda tidak boleh masuk Tol Jagorawi. Larangan itu demi menjaga keselamatan pengendara.