Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Polisi Tunggu Hasil Autopsi Pastikan Penyebab Tewasnya Mahasiswa UKI
8 Maret 2025 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Polres Metro Jakarta Timur masih menunggu hasil autopsi jenazah Kenzha Walewangko (22), seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) jurusan Ilmu Politik yang ditemukan tewas di area kampus.
ADVERTISEMENT
Hingga hari ini, Sabtu (8/2), penyebab kematian Khenza masih belum diketahui. Ia ditemukan tewas pada Selasa (4/3) malam.
“Kan menunggu hasil autopsi,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada kumparan.
Nicolas menambahkan, hingga saat ini status perkara masih tahap penyelidikan.
Sebelumnya, Nicolas menyampaikan bahwa pihaknya tengah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa 18 saksi yang terdiri dari 13 mahasiswa, satu otoritas kampus, dan empat petugas keamanan yang bertugas saat kejadian. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti bekas botol minuman, patahan pagar, dan batu.
“Jadi CCTV di sekitar area TKP, TKP pertama. Bukan TKP yang tempat jatuhnya yang diduga korban jatuh yang di dekat got dan pagar itu. Itu yang tidak terpantau. CCTV yang di TKP yang mereka minum-minum ada, sedikit cekcok mulut sedikit keributan sampai satpam datang itu terlihat,” ujar Nicolas.
ADVERTISEMENT
Diduga Dikeroyok
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (4/3) sekitar pukul 19.40 WIB, di taman perpustakaan kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur.
"Benar, pada hari dan jam tersebut di atas telah menerima laporan dari masyarakat bahwa adanya korban meninggal dunia akibat dugaan pengeroyokan dan atau penganiyaan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Ade dalam keterangan yang diterima Jumat (7/3).
Ade mengatakan, menurut keterangan saksi, sesaat sebelum kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, korban bersama kedua temannya tengah minum miras jenis arak Bali.
"Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB saksi E ingin membeli minuman Arak Bali kembali, dan bertemu dengan korban di pintu keluar kampus UKI dan bertanya pada saksi E 'mau ke mana?' kemudian saksi menjawab 'mau beli Arak Bali'. Kemudian saksi dan korban pergi bersama dengan berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman," jelas Ade.
ADVERTISEMENT
Usai membeli minuman, korban dan rekan-rekannya yang berjumlah 6 orang minum-minum di taman perpustakaan kampus. Tiba-tiba pukul 18.00 WIB terjadi cekcok mulut yang belum diketahui penyebabnya.
Namun cekcok mulut itu segera mereda, dan mereka kembali minum-minum.
"Sekitar pukul 19.30 WIB korban terjadi cekcok mulut kembali yang kemudian dilerai oleh pihak security kampus. Kemudian saksi memapah korban ke arah pintu keluar. Dan pada saat di pintu keluar, saksi tinggal karena mengira korban akan mengambil sepeda motornya untuk pulang," kata Ade.
Korban ternyata tak langsung pulang. Namun berteriak sambil menggoyangkan pagar hingga terjatuh.
"Pada saat saksi kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-ngoyak pagar sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan," jelas Ade.
ADVERTISEMENT
Saat saksi menghampiri korban, saat itu korban telah diangkat oleh orang tak dikenal dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah.
"Kemudian korban diangkat oleh seseorang yang tidak saksi kenal dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah yang kemudian dibawa ke IGD RS UKI, Cawang, Jakarta Timur," kata Ade.